CSR

Aquaponik Budikdamber, Perkuat Ketahanan Ekonomi dan Pangan

Jakarta, Bumntrack.co.id – Anggota kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mari Setia, memudidaya sayuran dan ikan dalam ember atau Aquaponik Budikdamber. Kegiatan ini sedang populer di masyarakat. Kegiatan ini tengah booming di masa pandemi Covid-19 sebagai upaya untuk mengisi waktu dengan kegiatan positif bagi warga yang beraktivitas di rumah saja. Melalui Budikdamber, budidaya ikan dan bercocok tanam bisa dilakukan sekaligus dengan media air (aquaponik). Beberapa kali kelompok beranggotakan masing-masing 10 orang itu panen ikan lele dan sayur.

“Panen kangkung bisa 2 kali dalam 1 bulan, dan tanaman dapat bertahan maksimal selama 3 bulan. Untuk panen ikan lele dilakukan setiap 2-3 bulan sekali dengan 1.000 ekor bibit dapat menghasilkan rata-rata 90-100 Kg per sekali panen. Kalau perawatannya bagus, tingkat ketahanan hidup lele bisa mencapai 95 persen,” kata anggota kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mari Setia, Tahyudi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (28/9).

Di masa pandemi Covid-19, kegiatan Budikdamber memberikan tambahan penghasilan yang luar biasa bagi kelompok Budikdamber. Kegiatan produktif tersebut, mampu menyokong pendapatan warga, atau minimal bisa dikonsumsi sendiri sebagai ketahanan pangan. Rata-rata sekali panen mereka bisa mendapatkan keuntungan Rp500 ribu per kelompok.

Region Manager Communication, Relations & CSR Sumbagsel Dewi Sri Utami, menambahkan program untuk mendukung kemandirian ekonomi masyarakat, terus digulirkan Pertamina. Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pertamina tidak hanya semata menjalankan kegiatan operasional bisnis Perusahaan, akan tetapi memiliki tugas untuk bersama-sama mendorong perekonomian masyarakat terutama di wilayah Ring I.

“Bantuan yang kami berikan tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya dukungan dan kesungguhan kelompok yang bersama-sama ingin maju dan mandiri. Dimana dalam setiap pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan yang dijalankan, Pertamina senantiasa merumuskan roadmap agar program dapat berkelanjutan dan memberikan manfaat optimal bagi masyarakat,” jelasnya.

Ada sekitar 52 ember yang dikelola kelompok Pembudidaya Ikan Mari Setia. Ember ditata di sekitar lorong dan tetap dijaga agar terkena sinar matahari. Tahyudi biasanya memberi pakan 2- 3 kali setiap hari.

Jauh sebelum populer, Tahyudi dan kelompoknya sudah merintis Budikdamber pada akhir tahun 2019 melalui bantuan dari program tanggung jawab sosial Pertamina. Selain kelompok Lorong Setia, juga ada tiga kelompok lainnya yang mendapatkan bantuan yang sama yakni kelompok di Lorong Mari, Lorong Mulia, dan Lorong Sepakat, Kelurahan Talangbubuk, Plaju.

Artikel Terkait

Back to top button