Arus Barang Pelindo Regional 4 Tumbuh 156,87 Persen Ditopang Ekspor Impor Sulsel
BUMN Track. Jakarta – Sepanjang semester I/2023, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Regional 4 mencatat peningkatan arus barang non peti kemas yang keluar dan masuk dari seluruh pelabuhan kelolaan sebesar 156,87 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Meningkatnya nilai ekspor impor khususnya yang melalui Pelabuhan Makassar pada Maret tahun ini diduga menjadi pemantik, utamanya pada pertumbuhan arus barang yang keluar masuk dari pelabuhan hub dan terbesar di Kawasan Timur Indonesia (KTI) ini. Hal tersebut seperti yang termuat dalam situs resmi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, sulselprov.go.id, berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel pada 2 Mei 2023.
Dalam situs besutan Pemprov Sulsel tersebut dikatakan bahwa ekspor wilayah ini pada Maret lalu mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yaitu terjadi peningkatan sebesar 31,60 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.
“Ekspor Maret 2023 di Sulawesi Selatan mencapai US$194,29 juta, meningkat signifikan dibandingkan dengan Maret 2022 sebesar 31,60 persen. Sementara impor bulan Maret USD79,81 juta. Berarti neraca perdagangan Sulsel mengalami tren surplus sebesar USD114,48 juta,” kata Kepala BPS Sulsel, Aryanto.
Sementara itu Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengatakan bahwa Pemprov Sulsel terus mendorong peningkatan penjualan hingga ekspor ke luar negeri terhadap produk-produk dari Sulsel. “Kita terus mendorong bagaimana peningkatan ekspor, termasuk bagi produk UMKM,” ujarnya.
Rerata semua lini bisnis Pelindo di Regional 4 mengalami peningkatan di semester 1 tahun ini. “Dibandingkan dengan semester 1 2022, peningkatan yang cukup besar terjadi pada arus barang non peti kemas yakni sebesar 156,87 persen,” kata Regional Head 4 Pelindo, Enriany Muis dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (31/7/23).
Pada semester 1 tahun lalu arus barang non peti kemas di Pelindo Regional 4 sebanyak 13.752.618 ton/m3. Pada periode yang sama tahun ini jumlah tersebut meningkat jadi 21.573.931 ton/m3. Sedangkan untuk arus penumpang, kapal, peti kemas juga mengalami pertumbuhan. Yakni masing-masing sebesar 123,54 persen, 110,90 persen, dan 101,13 persen. Di mana pertumbuhan arus penumpang di semester 1 tahun ini masing-masing menjadi sebanyak 3.259.657 orang, arus kapal menjadi 208.955.107 Gross Tonnage (GT), dan arus peti kemas menjadi 1.072.305 TEUs (Twenty-foot Equivalent Unit, yaitu satuan kapasitas kargo).
Divison Head Operasi Pelindo Regional 4, Yusida M. Palesang menambahkan, lima besar pelabuhan di Regional 4 yang jumlah arus barang non peti kemas juga meningkat di semester 1 tahun ini dibandingkan termin yang sama tahun lalu yakni Pelabuhan Balikpapan, kemudian Pelabuhan Makassar, menyusul Pelabuhan Bitung, Pelabuhan Parepare, dan Pelabuhan Samarinda.
“Di semester 1 tahun ini, masing-masing lima pelabuhan tersebut mencatat jumlah arus barang non peti kemas sebanyak 18.045.840 ton/m3, 1.582.721 ton/m3, 753.822 ton/m3, 457.370, dan 124.914 ton/m3,” jelas Yusida.
Sedangkan untuk peti kemas, pelabuhan yang menduduki peringkat teratas dengan arus peti kemas tertinggi yakni TPK New Makassar 1 atau yang sebelumnya bernama Terminal Petikemas Makassar (TPM) sebanyak 200.903 TEUs, lalu Pelabuhan Samarinda sebanyak 153.190 TEUs, kemudian menyusul TPK New Makassar 2 atau sebelumnya Makassar New Port (MNP) sebanyak 130.761 TEUs, TPK Bitung 121.991 TEUs, dan PT Kaltim Kariangau Terminal (KKT) sebanyak 96.483 TEUs.
Yusida mengatakan bahwa angka-angka tersebut tentunya masih akan terus bergerak, apalagi akhir tahun 2023 masih beberapa bulan lagi. Pihaknya berharap, tahun ini Pelindo khususnya di Regional 4 dapat mencapai kinerja yang telah ditetapkan Perseroan.
“Semoga kinerja Pelindo Regional 4 tahun ini bisa mencapai target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), bahkan harapannya bisa lebih dari target RKAP yang telah ditetapkan,” pungkas Yusida.