BERITA
Trending

Bahana Resmi Pimpin Holding Asuransi BUMN

PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau Bahana resmi ditunjuk sebagai holding perasuransian dan penjaminan BUMN. Keputusan ini disahkan bertepatan dengan ditandatanganinya Akta Pengalihan Hak atas Saham atau yang lebih dikenal sebagi Akta Inbreng oleh Menteri BUMN Erick Thohir bersama Direktur Utama BPUI Robertus Billitea di Jakarta, Selasa (31/3).

Posisi Bahana sebagai induk holding akan diperkuat oleh anggotanya yakni PT Asuransi Jasa Raharja , PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) dan PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), serta seluruh anak usaha masing-masing perusahaan yang otomatis tergabung dalam holding termasuk anak usaha BPUI seperti Bahana Sekuritas, Bahana TCW, Bahana Artha Ventura, Grahaniaga Tatautama dan Bahana Kapital Investa.

Pendirian holding asuransi diharapkan mampu meningkatkan peran BUMN dalam sistem keuangan domestik sekaligus memberikan sumbangsih bagi perekonomian nasional di tengah tekanan ketidakpastian global yang berpengaruh terhadap ekonomi domestik.

Holding yang telah direncanakan sejak 2018 ini, telah melewati berbagai kajian dan mendapat kekuatan hukum tetap melalui Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 2020, tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara RI kedalam Modal Saham Perusahaan Perseroan, yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo pada 16 Maret 2020.

Selanjutnya, diterbitkan pula Keputusan Menteri Keuangan (KMK) No. 146/KMK.06/2020, tentang Penetapan Nilai Penambahan Penyertaan Modal Negara RI kedalam Modal Saham BPUI, yang ditandatangani oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani pada 26 Maret 2020, yang kemudian dilanjutkan dengan ditandatanganinya Akta Inbreng.

Berdasarkan KMK tersebut, seluruh penyertaan modal negara berupa saham yang ada di masing-masing anak usaha holding asuransi dan penjaminan akan berpindah atau dialihkan ke holding yang nilainya setara dengan Rp 60 triliun.

“Kedepan, holding akan segera melakukan sinergi, efisiensi dan inovasi bisnis, operasional, teknologi dan produk atas seluruh perusahaan yang ada di bawah holding, sehingga industri asuransi Indonesia semakin kuat dan mampu bersaing dengan asuransi swasta lainnya baik yang dimiliki oleh domestik maupun asing,’’ ungkap Robertus.

Artikel Terkait

Back to top button