
Jakarta, Bumntrack.co.id – Hujan deras yang mengguyur DKI Jakarta dan sekitarnya sejak malam tadi membuat PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terpaksa melakukan pemadaman sementara di sejumlah wilayah terdampak banjir. Khusus untuk PLN Unit Induk Distribusi Jakarta, Gardu Distribusi yang padam antara 3 sampai 6 jam ada 7 gardu, padam antara 6 sampai 9 jam ada 287 gardu. Gardu distribusi yang pada terbanyak berkisar antara 9 jam hingga 12 jam, yaitu 520 gardu. Untuk Gardu padam lebih dari 12 jam ada 20 gardu. Saat ini ada 270 gardu yang sudah menyala dari 1.104 gardu distribusi terdampak.
“Khusus wilayah Jakarta, saat ini masih ada 834 gardu distribusi yang padam. Banjir ini sangat situasional dan teman di lapangan terus melakukan patroli. Ada 1.000 petugas yang terus melakukan patroli. Jika dipastikan sudah aman, berita acara sudah ditandatangani, maka listrik segera kita nyalakan,” kata General Manager PT Perusahaan Listrik Negara Distribusi Jakarta Raya, M. Ikhsan Asaad di Jakarta, Selasa (25/2).
PLN siap memberikan bantuan kepada fasilitas umum yang memerlukan kelistrikan seperti Rumah Sakit dan SPBU. Apabila jaringan PLN tidak memungkinkan, maka PLN akan mensuply listrik fasum tersebut dengan genset, asalkan jaringan listrik bangunan tidak terendam banjir.
Berdasarkan pengalaman menangani listrik ketika banjir, PLN di wilayah distribusi Jakarta, Banten dan Jabar pada beberapa titik telah meninggikan posisi gardu distribusi. Meskipun posisi gardu distribusi tidak terendam banjir, namun jaringan listrik daerah sekitar masih terendam air. Dikhawatirkan listrik akan membahayakan keselamatan warga jika air masih menggenang pemukiman.
“Saya yakinkan tidak ada gardu yang rusak. Saat ini yang kita lakukan adalah pemadaman listrik di gardu itu untuk keamanaan warga. Kelistrikan Jakarta, Banten dan Jabar dalam kondisi baik. Untuk mengamankan keselamatan warga agar jangan sampai tersengat listrik, maka dengan terpaksa aliran listrik kita padamkan sementara,” kata Dirut PLN, Zulkifli Zaini.

Terkait suply listrik dari pembangkit, PLN akan menghitung ulang kebutuhan. “Tentu kita hitung ulang, hal terkait pembangkit, kita punya sistem tersendiri, dalam situasi seperti ini, penggunaan listrik menurun, kita mengurangi penggunaan pembangkit tertentu. Namun akan kita nyalakan secepat mungkin, karena ini bisnis kami,” tegasnya.
Doddy Pangaribuan, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Banten menambahkan Pemadaman listrik wilayah Banten yang berbatasan dengan Jakarta seperti Cikupa, Teluk Naga dan Serpong ada 84 Gardu distribusi terdampak. “Saat ini 40 Gardu Distribusi sudah normal, sisanya menunggu keamanan. Saat mereka siap dinyalakan, kami akan nyalakan. Ada 100 petugas yang terus melakukan patroli,” terangnya.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat, Agung Nugraha mengungkapkan bahwa di wilayahnya ada 1.111 gardu distribusi yang sudah dinyalakan. Saat ini tinggal 745 yang memerlukan tindak lanjut.
“Di beberapa lokasi ada 4 RS dan 6 SPBU terendam air. Gardu distribusi aman, namun RS dan SPBU yang tidak mungkin disuplai PLN, kami bantu dengan genset, agar operasional berjalan. Selama instalasi masih aman, fasilitas umum akan kita bantu dengan genset,” terangnya.
PLN tidak bisa menyalakan listrik dilokasi banjir sebelum yakin bahwa daerah tesebut sudah aman. Oleh sebab itu, PLN berkoordinasi dengan RT/RW dan memastikan lokasi sudah aman untuk menghindari warga tersengat listrik.
“Pemadaman listrik tidak kita kehendaki, karena listrik ini bisnis kami. Kami ingin listrik itu menyala, bukan mati,” pungkas Dirut PLN.