Bank Mandiri Taspen selangkah lebih maju dalam memperkuat kesadaran dan keamanan siber di lingkungan internal. Sebagai bentuk perlindungan dan antisipasi terhadap kejahatan siber yang akhir-akhir ini menjadi suatu permasalahan yang serius bagi banyak perusahaan ataupun organisasi pemerintahan, Bank Mandiri Taspen bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menggelar acara Sharing Session berjudul Keamanan & Pertahanan Siber.
Hadir dalam Seminar ini perwakilan dari BSSN, Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian, Slamet Aji Pamungkas, dan Direktur Keamanan Siber dan Sandi Keuangan, Perdagangan dan Pariwisata, Edit Prima.
Keynote Speaker, Slamet Aji Pamungkas menyampaikan, keamanan siber harus diperhatikan oleh seluruh aspek perusahaan, mulai dari Top Management hingga ke seluruh pegawai. “Saat ini penting untuk bisa mengetahui tindakan perlindungan apa saja yang berasal dari perangkat, jaringan, dan data agar terhindar dari ancaman serangan siber ataupun akses ilegal yang sedang marak terjadi,” ungkapnya.
Sementara itu, Edit Prima menjelaskan, karena risiko bisnis dan keamanan siber di sektor keuangan sangat tinggi, perlu kolaborasi antar regulator dalam hal ini Bank Indonesia, OJK, dan BSSN untuk menyediakan regulasi dan kebijakan dalam memperkuat tata kelola keamanan siber di sektor keuangan.
“Demikian pula dengan para pelaku industri keuangan, kolaborasi juga perlu dibangun dalam rangka memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang ada serta meningkatkan kapasitas dan kapabilitas organisasi sesuai rekomendasi hasil penilaian maturitas keamanan siber yang diberikan BSSN,” ungkap Edit.
Dengan adanya Seminar ini, diharapkan kolaborasi internal Bank Mandiri Taspen bisa berjalan dengan baik. Karena, 80% cyber attack menyerang sisi people. “Sehingga penting sekali bagi para karyawan untuk bisa meningkatkan kesadaran insiden siber serta memiliki prioritas keamanan siber di industri perbankan agar bisa membangun kepercayaan nasabah,” pungkas Widi Nugroho, Direktur IT & Digital Bank Mandiri Taspen.
