
Jakarta, Bumntrack.co.id – Bakhrul Muhit, peternak bebek yang sukses karena program Mitra Binaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk merasakan perubahan dalam hidupnya setelah mendapatkan bantuan dari program Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Mulai dari hanya mendistribusikan telur bebek ke warung hingga saat ini menjadi distributor tetap telur bebek ke beberapa gerai makanan ternama di Cilegon dan sekitarnya.
Berawal dari 15 ekor bebek, terus dibantu oleh PT Krakatau Steel, usaha ternak bebeknya saat ini sudah terbilang cukup sukses. Usahanya meliputi penggemukan, penetasan, penjualan telur asin dan telur bebek mentah. Sampai saat ini dirinya memiliki 400 ekor bebek dan setiap minggunya selalu menetas 100 ekor. Dari pencapaiannya, dalam sehari saja dirinya bisa mendistribusikan 500 butir telur asin dan 1.300 butir telur bebek mentah. Kini omsetnya telah mencapai sekitar Rp800 juta per tahun dengan hanya 6 orang karyawan.
Sedikit demi sedikit usaha keras pria kelahiran 51 tahun silam ini menampakkan hasil, sekarang ia telah berada pada fase pengembangan usaha. Hingga kini Muhit selalu melakukan kemitraan dengan PT Krakatau Steel.
Muhit kini sudah menjadi Mitra unggulan Krakatau Steel yang menyuplai gerai makanan ternama di Kota Cilegon dan produk telur asin yang ia hasilkan kualitasnya tidak kalah dengan Brebes. “Saya sangat berterima kasih sekali kepada KS melalui program binaan seperti ini saya dapat modal untuk usaha saya, alhamdulillah berkat usaha ini saya sudah daftar haji dan tahun 2024 berangkat”, ujarnya.
Memasuki Pandemi Covid-19 ini, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk tetap berupaya untuk mendorong geliat ekonomi warga sekitar, salah satunya program kemitraan. Di masa pandemi ini program kemitraan dilakukan relaksasi, sehingga mitra mendapatkan kelonggaran akibat pasarnya yang sepi. Warga yang terbantu tidak hanya Muhit, melainkan juga Eha pengusaha aneka keripik yang sudah mendunia. “Terima kasih kepada Krakatau Steel yang sudah banyak membantu selama ini, termasuk ketika musim sepi begini, di saat permintaan turun drastis”, tuturnya.
Mengusung nama Budeddy’s Keripik, hasil olahan beragam keripik pisang, talas, dan sukun sudah tinggal landas dengan tampilan kemasan yang cukup elegan menembus pasar di Malaysia, Abu Dhabi, Arab Saudi, hingga Rusia. Capaian ini bisa dilakukan setelah selama lebih kurang tiga tahun merintis usaha. Keripiknya juga akan segera memasuki Cina, namun sayang, wabah covid terlanjur datang.
Eha yang tinggal tidak jauh dari pusat Kota Cilegon, memulai usahanya dari tahun 2012 dari modal Rp50.000 kemudian menjadi Rp200.000. “Itu saja kami sudah senang banget pak. Ya saat itu sudah lumayan laris, meskipun tidak selaris sekarang,” ungkap Eha.
Ia mengatakan pinjaman dari Krakatau Steel sangat bermanfaat untuk membeli alat produksi berupa alat pemotong. Pinjaman pertama ini ia sanggup lunasi kurang dari waktu tempo pelunasan, lebih cepat enam bulan. Sementara pinjaman ke-dua ia gunakan untuk meningkatkan volume produksi.
Baik Muhit maupun Eha, sudah merasakan manfaat kemitraan yang dilakukan oleh Krakatau Steel. Keduanya merupakan bagian dari 392 mitra binaan Krakatau Steel yang dilakukan sepanjang 2019 dan 2020. Di periode ini, Krakatau Steel telah menyalurkan kredit usaha kecil dan menengah kepada 392 mitra dengan total penyaluran Rp8,8 miliar.