
Jakarta, Bumntrack.co.id – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menyambut positif penunjukan Budi Gunadi Sadikin (BGS) sebagai Menteri Kesehatan (Menkes) di kabinet Presiden Joko Widodo. Dirinya juga menyampaikan terima kasih atas kerja sama dan kontribusi BGS selama mendampinginya sebagai Wakil Menteri (Wamen) BUMN I.
“Terima kasih atas dedikasi dan kerja sama Pak Budi selama menjadi Wamen BUMN I. Beliau memiliki kompetensi dalam mewujudkan keberhasilan program vaksinasi COVID-19. Insya Allah beliau amanah, mampu memimpin serta mengakselerasi kemajuan kita semua dalam memulihkan kesehatan, dan mengakhiri pandemi COVID-19,” kata Menteri BUMN, Erick Thohir dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (24/12).
Menurutnya, BGS telah banyak mendorong transformasi dalam klaster industri farmasi dan kesehatan. Penunjukan Budi sebagai Menkes sebagai hal baik mengingat rencana program vaksinasi COVID-19 yang akan dijalankan pemerintah. Kementerian BUMN dan perusahaan-perusahaan pelat merah bidang farmasi dan kesehatan siap memperkuat dukungan bagi Kementerian Kesehatan dalam penanganan COVID-19. Pasalnya, upaya melawan pandemi tidak bisa dilakukan sendiri, namun memerlukan dukungan dan kerja sama semua pihak.
“Mari sama-sama kita bahu-membahu mensukseskan program vaksinasi, dan terus memperkuat disiplin protokol kesehatan,” pesan Erick.
Untuk diketahui, sebagai Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara I yang membidangi antara lain BUMN Kesehatan dan Farmasi, Budi Gunadi Sadikin (BGS) terlibat aktif dalam membantu menanggulangi Pandemi Covid 19 sejak menerpa Indonesia di bulan Maret. Pria kelahiran Bogor, 6 Mei 1964, ini ikut berperan dimasa awal pandemi dalam membuka jaringan internasional dan mengerahkan sumberdaya dalam negeri untuk pengadaan 20 alat PCR test dengan kapasitas lebih dari 10,000 test/hari atau 28% dari kapasitas nasional, Vaksin Covid serta membuat sistem pelaksanaan dan distribusi vaksinasi dan Obat penyembuhan (thereupatic) Covid-19.
Selain itu BGS juga turut aktif memonitor dan mengelola 70 Rumah Sakit BUMN dalam penanganan Covid-19 dengan salah satunya menaikan kapasitas RS BUMN menjadi lebih dari 6,500 tempat tidur.
BGS memulai kariernya pada tahun 1988 sebagai Information Technology Officer di Kantor Pusat IBM Asia-Pasifik di Tokyo, Jepang. Ia berkarier di IBM hingga tahun 1994 dengan posisi terakhir sebagai Manager Systems Integration & Professional Services. Selanjutnya ia bergabung dengan PT Bank Bali Tbk. hingga 1999. Ia dipercaya memegang berbagai peran manajerial seperti General Manager of Electronic Banking, Chief General Manager Regional Jakarta, dan Chief General Manager of Human Resources.
Setelah Bank Bali, karier profesionalnya berlabuh ke ABN AMRO Bank Indonesia hingga tahun 2004. Ia menduduki jabatan terakhir di ABN AMRO Bank sebagai Director of Consumer and Commercial Banking (Senior Vice President) untuk ABN AMRO Bank Indonesia & Malaysia. Selepas dari ABN AMRO Bank, Budi melanjutkan karier perbankannya dengan bergabung di PT Bank Danamon Tbk. sebagai Head of Consumer Banking (Executive Vice President). Ia juga sempat menjadi Direktur Adira Quantum Multi Finance.
Tahun 2006 Budi bergabung dengan Bank Mandiri sebagai Direktur Micro & Retail Banking. Kariernya melesat hingga pada tahun 2013 ia dipercaya menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri hingga Maret 2016. Setelah menyelesaikan masa jabatannya di Bank Mandiri, Budi kemudian menjabat sebagai Senior Advisor Menteri Badan Usaha Milik Negara dari tahun 2016 hingga 2017.
Ia kemudian diangkat ditugaskan untuk mentransformasi PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) (Persero) sebagai Holding Industri Pertambangan yang membawahi PT Antam Tbk, PT Bukit Asam Tbk dan PT Timah Tbk. Menjabat sebagai Direktur Utama Inalum dari September 2017 hingga November 2019, BGS berhasil memperbesar kepemilikan negara menjadi mayoritas di perusahaan tambang emas dan tembaga PT Freeport Indonesia. Pada November 2019 ia kemudian diangkat menjadi Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara I.