Covid-19 Varian Omicron dan Kesiapan KAI Hadapi Natal dan Tahun Baru 2022

E-Magazine Januari - Maret 2025

Jakarta, Bumntrack.co.id – Dalam beberapa waktu terakhir, Indonesia digegerkan dengan temuan kasus pertama COVID-19 varian omicron yang terdeteksi pada seorang petugas kebersihan berinisial N di RSDC Wisma Atlet Kemayoran Jakarta. Penyebaran Omicron terbukti sangat cepat. Di Inggris misalnya dari 10 kasus/hari saat ini sudah mencapai 70.000 kasus/Hari. Jauh lebih tinggi dari puncak kasus di Indonesia pada bulan Juli di angka 50.000 kasus/hari.

“Ada tiga petugas kebersihan di RSDC Wisma Atlet yang positif PCR-nya, tapi yang terkonfirmasi positif Omicron adalah satu orang,” kata Menteri Kesehatan (menkes) Budi Gunadi Sadikin, Kamis (16/12).

Seluruhnya kini telah menjalani karantina di Wisma Altet. Ketiga dalam kondiri sehat, tanpa ada gejala, tanpa batuk, dan tanpa demam. Selain itu, Kementerian Kesehatan juga mengidentifikasi adanya 5 kasus probable Omicron. Kelimanya telah dikarantina dan sudah dilakukan pemeriksaan khusus yang sudah dikirimkan Balitbangkes. Hasilnya akan diketahui 3 hari mendatang untuk melihat apakah sampel tersebut positif omicron atau bukan.

Terkait dengan temuan ini, Menkes Budi mengimbau masyarakat untuk tidak perlu panik dan tetap tenang. Yang terpenting segera melakukan vaksinasi COVID-19 terutama untuk kelompok rentan dan lansia serta tidak perlu bepergian ke luar negeri jika tidak mendesak, serta terus tegakkan protokol kesehatan 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas) dan memperkuat 3T.

“Kedatangan varian baru dari luar negeri yang kita identifikasi di karantina, menunjukkan bahwa sistem pertahanan kita atas kedatangan varian baru cukup baik, perlu kita perkuat. Jadi wajar kalau harus stay 10 hari di karantina. Tujuannya bukan untuk mempersulit orang yang datang, tapi melindungi seluruh masyarakat Indonesia” jelasnya.

Perubahan Syarat Naik Kereta Jarak Jauh

Menyikap hal tersebut, pemerintah juga mulai menerapkan aturan baru terkait persyaratan transportasi umum dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 pada masa Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021/2022. berdasarkan yaitu SE Kemenhub Nomor 112 Tahun 2021 yang berlaku pada tanggal 24 Desember 2021 s.d 2 Januari 2022, PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan memberlakukan syarat terbaru yang dimulai pada 17 Desember 2021 hingga 4 Januari 2022 atau berjalan selama 19 hari.

“Selama natal dan tahun baru 2022, aturan baru yang berlaku antara lain pertama, calon penumpang usia di atas 17 Tahun wajib Vaksin Dosis Lengkap (Vaksinasi Dosis kedua). Jika belum lengkap maupun dikarenakan alasan medis, maka tidak dapat melakukan perjalanan. Selain itu, menunjukkan hasil negatif Rapid Test Antigen 1×24 jam atau RT-PCR 3×24 jam,” kata Kahumas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa di Jakarta.

Kemudian, bagi calon penumpang Usia 12 s.d 17 Tahun, wajib vaksin minimal Dosis pertama. Jika belum dapat divaksin dikarenakan alasan medis, dapat menyertakan surat keterangan dari dokter spesialis atau dokter rumah sakit pemerintah sebagai pengganti vaksin. Menunjukkan hasil negatif Rapid Test Antigen 1×24 jam atau RT-PCR 3×24 jam,” tambahnya.

“Khusus calon penumpang usia di bawah 12 Tahun wajib menunjukkan hasil negatif RT-PCR 3×24 jam dan didampingi orang tua,” tambahnya.

Salah satu hal penting, yaitu pada point aturan bagi calon penumpang Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) usia di bawah 12 tahun yaitu wajib menunjukkan hasil RT-PCR, Daop 1 Jakarta mengimbau bagi orang tua atau pendamping dapat mempersiapkan pemeriksaan tes RT-PCR dengan memperhitungkan jadwal keberangkatan. Pasalnya, saat ini KAI belum memiliki layanan pemeriksaan RT-PCR di area stasiun. Selain itu, untuk hasil pemeriksaan RT-PCR juga membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan pemeriksaan antigen.

“Kami juga menghimbau kepada para pelanggan agar mematuhi protokol kesehatan baik saat di stasiun maupun di atas KA dengan memakai masker yang benar menutup hidung dan mulut, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari berbicara satu arah maupun dua arah, menghindari makan bersama, dan menggunakan hand sanitizer,” tegasnya.

Selain itu, penumpang juga harus dalam kondisi sehat, tidak menderita flu, pilek, batuk, hilang daya penciuman, diare, dan demam dan suhu badan tidak lebih dari 37,3 derajat celsius. “Seluruh area dan perangkat yang rentan disentuh banyak orang dibersihkan menggunakan cairan disinfektan secara rutin, penyediaan perangkat pembersih tangan seperti cairan antiseptik dan perangkat cuci tangan yang dilengkapi sabun dipastikan selalu tersedia dan berfungsi baik,” terannya.

Kesiapan Angkutan KRL Jabodetabek
KAI Commuter sebagai operator Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek akan mematuhi instruksi pemerintah terkait pengendalian dan pencegahan penyebaran Covid-19, termasuk varian omicron. Hingga saat ini, KAI Commuter belum memperbolehkan penumpang balita dengan atau tanpa pendampingan naik KRL.

“Kami satu-satunya transportasi umum yang masih menerapkan kapasitas 50 persen. Itu dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 termasuk varian omicron. Para penumpang wajib memakai masker ganda, menjaga jarak, dan membiasakan mencuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan fasilitas KRL. Bahkan, kami juga menerapkan aturan tidak boleh berbicara langsung ataupun melalui telepon kepada para penumpang KRL,” kata VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba di Jakarta, Jumat (17/12).

Pada masa Angkutan Nataru ini KAI Commuter calon pengguna KRL juga wajib menunjukkan sertifikat vaksin secara fisik maupun digital, ataupun memindai kode QR lewat aplikasi Peduli Lindungi kepada petugas. Siapkan persyaratan tersebut sebelum masuk stasiun untuk mempercepat antrean pemeriksaan.

“Kami mengajak pengguna jasa KRL tidak lengah dengan protokol kesehatan pada saat melakukan mobilitas dalam merayakan Natal dan Tahun Baru ini. Tetap disiplin menjalani prokes yang ketat saat naik KRL, utamakan keselamatan, gunakan double masker dan patuhi marka jaga jarak. Minimalkan transaksi tunai dengan menggunakan Kartu Multi Trip (KMT) dan, patuhi aturan serta tata tertib di stasiun maupun KRL,” jelasnya.

KAI Commuter mengimbau para pengguna untuk merencanakan perjalanannya dengan mencari tahu syarat naik KRL, jadwal perjalanan, dan informasi kondisi kepadatan di stasiun. KAI Commuter juga kembali mengingatkan kepada para pengguna bahwa aturan mengenai pembatasan jumlah pengguna yang dapat naik KRL masih berlaku. Petugas akan melakukan penyekatan dan antrean di stasiun bila quota pengguna di dalam KRL sudah terpenuhi.

Untuk mengurai kerumunan, KAI Commuter akan mengoperasikan Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek sebanyak 1.005 perjalanan tiap harinya, dengan total 94 rangkaian KRL. Selain itu, KAI Commuter akan mengoperasikan KRL mulai pukul 04:00 WIB hingga 22:00 WIB. Hal tersebut dilakukan KAI Commuter sebagai upaya untuk mendukung pemerintah mengendalikan pandemi Covid-19 dengan tetap melayani kebutuhan masyarakat yang hendak menggunakan KRL.

“Pada malam pergantian tahun nanti, KAI Commuter tetap mengoperasikan perjalanan KRL hanya sampai pukul 22.00 WIB dan tidak mengoperasikan kereta tambahan malam tahun baru, sama seperti tahun lalu. Ini sejalan dengan aturan pemerintah sebagai upaya menghambat penyebaran virus covid-19. Selama masa Angkutan Nataru kali ini, protokol kesehatan dan aturan tambahan dalam menggunakan KRL tetap berlaku,” tambahnya.

KAI Commuter juga ikut memeriahkan perayaan Natal dan Tahun Baru 2022 dengan menghias sembilan stasiun (Stasiun Cikarang, Bekasi, Jatinegara, Manggarai, Juanda, Jakarta Kota, Bogor, Palmerah, dan Stasiun Sudirman) dengan ornamen bertema Hari Natal. KAI Commuter juga menyediakan petugas Passanger Service dengan total 300 petugas untuk pelayanan kepada pengguna KRL di stasiun dan sebagai petugas operator Lost and Found di seluruh Stasiun KRL yang ada di Jabodetabek. Sedangkan untuk Petugas Pelayanan KRL, KAI Commuter menyediakan 378 petugas untuk melayani pengguna di dalam perjalanan KRL.

“Kami menyiapkan sebanyak 3.888 personel pengaman yang terdiri dari 1.260 personel Petugas Pengawalan KRL dan 2.628 personel pengamanan stasiun. KAI Commuter juga bekerjasama dengan pengamanan eksternal dari TNI/Polri dengan menugaskan sebanyak 100 personel,” tutupnya.

Bagikan:

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.