Jakarta, Bumntrack.co.id – DAMRI mendukung penyebaran budaya Bali serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya melalui layanan trayek wisata horor di Bali seperti jurusan Trunyan – Kedisan – Bayung Gede – Tenten (PP).
Dengan hadirnya bus DAMRI yang terjangkau untuk pelanggan kategori Umum cukup membayar Rp5.000 dan Pelajar Rp2.500 di titik keberangkatan serta jadwal reguler setiap 30 menit, masyarakat lokal maupun wisatawan kini semakin mudah menjangkau desa-desa adat yang kaya akan tradisi unik.
“Salah satunya, Desa Trunyan yang terkenal dengan pemakaman terbukanya dan ritual khas Bali. Akses yang mudah ini memudahkan wisatawan untuk belajar, merasakan, dan akhirnya turut melestarikan budaya Bali secara langsung bersama komunitas lokal,” kata Head of Corporate Communication DAMRI Atikah Abdullah dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (11/8/25).
Hal tersebut menjadi kesempatan DAMRI menghubungkan masyarakat untuk mendapatkan pengalaman wisata di antara keindahan pantai dan kekayaan budayanya.
Data 2024 menunjukkan DAMRI telah melayani lebih dari 30.000 pelanggan untuk rute ini, baik dari pendatang lokal maupun mancanegara.
“Selain memperkuat promosi budaya, layanan DAMRI juga membawa dampak positif bagi ekonomi daerah. Peningkatan jumlah wisatawan yang lebih mudah datang ke destinasi desa adat dan wisata horor mendorong tumbuhnya usaha lokal seperti jasa pemandu, penginapan, kuliner, dan oleh-oleh. Arus kunjungan yang lebih besar membuka peluang kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, serta memperkuat ekonomi pariwisata berbasis komunitas,” lanjutnya.
DAMRI bukan sekadar alat transportasi, tetapi juga jembatan penghubung budaya dan penggerak roda ekonomi daerah di Bali. Layanan ini memastikan warisan Bali terus lestari dan dinikmati generasi mendatang, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
