Danantara Universtity Diluncurkan, Gandeng Sembilan Universitas Ternama, Fokus Pada SDM dan AI

Danantara Indonesia (Foto: Ist)
E-Magazine Agustus - September 2025

Jakarta, Bumntrack.co.id – Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Sjahrir, mengungkapkan bahwa nilai perusahaan saat ini tidak lagi bergantung pada kepemilikan barang atau sumber daya alam, melainkan pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Untuk mendukung hal tersebut, Danantara meluncurkan Danantara University dengan menggandeng sembilan universitas ternama dunia dari Amerika Serikat, Eropa, dan China seperti Tsinghua University, Stanford University.

Danantara University bertujuan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) dari pengelola badan usaha milik negara (BUMN).

“Kami launching Danantara University. Kita bekerjasama dengan 9 universitas terkemuka,” ungkap Pandu seperti dikutip dari kanal Youtube HIPMI Jaya ditulis Kamis (31/7/25).

Melalui program ini, peserta akan dikirim ke universitas-universitas mitra untuk mendalami berbagai bidang strategis, salah satunya program kecerdasan buatan (AI) bersama Tsinghua University.

Tujuh dari sebelas pendiri OpenAI berasal dari kampus yang berlokasi di Beijing tersebut.

“Belum lagi perusahaan AS yang bikin Open AI di belakangnya engineer dari China dan secara spesifik dari Tsinghua yang dibayar USD100 juta per orang,” katanya.

Selain itu, Danantara juga menjalin kerja sama dengan INSEAD untuk program pengembangan SDM (HR), serta Stanford University untuk bidang engineering dan keberlanjutan (sustainability).

Dirinya menekankan bahwa saat ini terjadi perubahan orientasi bisnis dari ketergantungan pada sumber daya alam menuju pengembangan sumber daya manusia.

“20 perusahaan terbesar dunia tidak punya barang. Mereka hanya punya satu sumber daya manusia. Semua di sini pasti lagi makai produknya Instagram, TikTok, dan lain-lain. Valuasinya jauh lebih tinggi,” ujarnya.

Pandu mencontohkan, meskipun Indonesia kaya akan batu bara, nikel, dan emas, namun secara valuasi bisnis, sektor ini tergolong rendah.

“Sumber daya alam itu sebagian besar finite (terbatas). Kalau habis, tidak ada nilai. Untuk sumber daya manusia saya selalu bilang your limitation is your imagination. Limitasi Anda imajinasi Anda. Think about people. Bayangin Anda punya bisnis tapi tidak punya sumber daya alam. That’s your biggest challenge,” katanya.

Ditempat terpisah, Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi Danantara, Rosan Roeslani menekankan bahwa aset terbesar saat ini yaitu SDM.

“Aset terbesar negara ini, ya manusianya. Kita pastikan bahwa mereka memahami secara komprehensif. CEO itu tidak semata-mata cari profitabilitas yang tinggi. Tapi kita tekankan carilah profitabilitas yang berkualitas,” tegasnya.

Pihaknya menegaskan tidak akan memberikan toleransi terhadap SDM yang melakukan rekayasa di perusahaan. Misalnya laporan yang tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.

“Jadi, benar-benar dari performance yang baik, yang benar, dan dari hasil operasional perusahaan tersebut,” tambahnya.

Untuk diketahui, Universitas Danantara fokus pada bidang ilmu AI dan HR Terkait bidang ilmu, Universitas Danantara fokus pada pengembangan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI), engineering, serta human resources (HR) alias sumber daya manusia (SDM).

Bagikan:

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.