Jakarta, Bumntrack.co.id – Guna memulihkan ekosistem hulu Sungai Brantas, Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Republik Indonesia Hanif Faisol Nurofiq memimpin seremoni penanaman pohon di Arboretum Sumber Brantas, Kota Batu.
Inisiatif ini diinisiasi bersama PLN Nusantara Power (PLN NP), dan juga Perum Jasa Tirta I, serta Pemerintah Kota Batu sebagai wujud komitmen kolektif menanggulangi perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan sumber daya air yang menopang sepertiga masyarakat Jawa Timur.
“Kami ingin menggandeng PLN Nusantara Power, PJT dan pemerintah setempat untuk mengembalikan daya dukung DAS Brantas ini sebagai Hulu Brantas yang kuat. Melalui penanaman pohon hari ini, kita bukan hanya menambah tutupan lahan hijau, tetapi juga menanam harapan akan masa depan yang lebih lestari,” ujar Hanif Faisol Nurofiq dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (18/7/25).
Arboretum Sumber Brantas adalah sebuah ekosistem buatan yang memiliki peran vital sebagai kawasan konservasi tanah dan air di Desa Sumber Brantas, Kota Batu.
Sebagai titik nol atau mata air hulu Sungai Brantas, kawasan ini menjadi sumber kehidupan utama bagi sepertiga masyarakat Jawa Timur yang bergantung pada aliran sungai tersebut untuk berbagai kebutuhan.
Dengan lebih dari 100 spesies pohon dan beragam jenis fauna, arboretum ini berfungsi sebagai daerah tangkapan air yang menjaga debit dan kualitas air Sungai Brantas tetap stabil, bahkan di musim kemarau panjang, sekaligus menjadi habitat penting bagi keanekaragaman hayati.
Kegiatan penghijauan ini juga sangat strategis dalam menjaga keberlanjutan sumber air di sekitar Waduk Karangkates, yang memiliki peran penting dalam penyediaan air baku dan irigasi untuk kawasan sekitar, serta mendukung kegiatan ketenagalistrikan.
Waduk Karangkates berfungsi sebagai salah satu sumber utama air bagi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang ada di sekitar wilayah tersebut, yang pada gilirannya juga mendukung ketahanan energi nasional.
Selain itu, keberadaan Arboretum Sumber Brantas akan mendukung pembangunan PLTS Apung yang direncanakan untuk dibangun di Waduk Karangkates. PLTS Apung ini diharapkan dapat menjadi solusi energi terbarukan yang ramah lingkungan, mengoptimalkan potensi energi matahari di wilayah tersebut, sekaligus menjaga ekosistem air yang ada.
Direktur Manajemen Human Capital dan Administrasi PLN Nusantara Power TB Ari Wibawa Mukti menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor.
“Sebagai penyedia energi bagi Indonesia, kami sadar tanggung jawab kami melampaui kelistrikan. Program rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) Brantas ini sejalan dengan target Net Zero Emission PLN Group — membumikan transisi energi lewat aksi konkret di lapangan. Sepanjang tahun 2025 ini kami telah menanam lebih dari 130 ribu pohon yang tersebar di seluruh Indonesia.” terang Ari.
Fahmi Hidayat, Direktur Utama Perum Jasa Tirtra I menuturkan bahwa Sumber Brantas adalah awal dari kehidupan bagi sepertiga masyarakat Jawa Timur.
Dengan menjaga hulu, kita menjaga keberlanjutan air, energi, dan pangan yang menjadi salah satu fondasi tercapainya Asta Cita.
“Kehadiran Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, di titik nol ini menjadi wujud nyata penguatan komitmen pemerintah dalam mendukung langkah konservasi DAS, sejalan dengan tekad kami untuk merawat air, menjaga alam, dan mewariskannya bagi generasi mendatang. Konservasi adalah tanggung jawab bersama, dan hari ini kita menegaskannya bersama-sama,” pungkasnya.