
Jakarta, Bumntrack.co.id – Ahmad Sahroni selaku Ketua Panitia Pelaksana Formula E Jakarta sangat menyayangkan tidak adanya dukungan dari Kementerian BUMN terhadap event olahraga dunia. Pihaknya mengaku sudah bertemu dengan Menteri BUMN, Erick Thohir sebelum ke Amerika Serikat (AS).
“Saya ketemu Erick Thohir di kantor sebelum dia ke AS. Saya minta bantuan yang bersangkutan. Saya sampaikan kalau BUMN tidak ikut serta, menurut saya aneh. Saya juga Whatsapp ke Arya untuk bersapa, tidak berbalas,” kata Ahmad Sahroni selaku Ketua Panitia Pelaksana Formula E Jakarta dilansir dari Youtube CNN, Sabtu (4/6/22).
“Sayang banget event olahraga dunia dibawa-bawa ke politik. Saya sampaikan dari hati terdalam agar BUMN ikut serta. Namun mereka pun tidak memberikan dukungan moral,” tambahnya.
Menurutnya, Arya Sinulingga mengatakan bahwa proposal yang baru masuk satu bulan yang lalu sudah terlambat. “Menurut saya, tidak usah banyak alasan, kalau tidak kasih, ya ga kasih saja,” tegasnya.
Pihaknya mengungkapkan bahwa di setiap even e-formula, BUMN terlibat karena membawa nama negara, bukan karena duit. “Kalau berikan sponsor moral saja kita sudah bangga. Namun ini secara moral tidak ada yang mengatakan, kami (BUMN) dukung untuk kepentingan negara,” jelasnya.
Lalu kenapa event olahraga dunia ini dikaitkan dengan politik Anies menjadi Capres? “Pasti, karena ada calon Capres bagus, termasuk Erick Thohir. Akhirnya dilibatkan ke politik, siapapun yang maju kalau garis tangan jadi, ya jadi. Jangan terus mengintimidasi olahraga sport dunia,” jelasnya.
Sebelumnya, menanggapi informasi yang berkembang di masyarakat dan berita media tentang dukungan BUMN kepada kegiatan Formula E di Jakarta atau “Jakarta E-Prix 2022”, Kementerian BUMN menjelaskan bahwa Jakarta E-Prix 2022 menurut rencana akan diselenggarakan pada 4 Juni 2022 di Jakarta. Kementerian BUMN menerima informasi bahwa sebagian dari korporasi di bawah BUMN menerima proposal sponsorship dari Panitia Penyelenggara Jakarta E-Prix 2022 rata-rata sebulan sebelum even itu diselenggarakan.
“Kementerian BUMN menyesalkan adanya pernyataan-pernyataan negatif seakan BUMN tidak mendukung kegiatan Formula-E tersebut. Pernyataan itu tidak benar, karena tak ada kebijakan menghambat sponsonship bagi even yang dimaksud. Bahkan PT Indosat Tbk (dikenal sebagai Indosat Ooredoo Hutchison), yang sebagian sahamnya turut dimiliki BUMN, telah menjadi salah satu perusahaan yang mendukung acara tersebut,” kata Juru Bicara Kementerian BUMN, Arya Sinulingga.
Dalam mendukung even besar dan berskala internasional, BUMN memerlukan waktu untuk melakukan proses pengkajian sponsorhip, termasuk juga melakukan pengkajian secara kelayakan bisnis dan model kerjasama agar memenuhi prinsip Good Corporate Governance (GCG). Proses pengkajian ini bervariasi di antara BUMN sesuai dengan peraturan di tiap perusahaan. Pada umumnya BUMN menerima proposal even besar berskala nasional dan internasional paling cepat tiga bulan sebelumnya atau bahkan setahun sebelumnya. Dengan demikian, ada waktu yang cukup untuk melakukan kajian sebelum mengambil keputusan yang didasari oleh aspek bisnis dan kontribusi nilai sosial BUMN kepada masyarakat.
Kementerian BUMN pada prinsipnya mendukung semua inisiatif untuk memajukan pembangunan bangsa dan termasuk berbagai program industri pariwisata nasional, seperti even di MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika, Lombok, berapa waktu lalu. Saat ini BUMN berkonsentrasi untuk mendukung perhelatan besar negara yaitu pertemuan G-20 di Bali, Oktober 2022 mendatang.