
Jakarta, Bumntrack.co.id – Agar kondisi ekonomi bangkt di 2021, 0ptimisme tinggi harus dimiliki seluruh pelaku usaha, pemangku kepentingan, dan masyarakat. Bermodal keyakinan tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bersama PT Danareksa Sekuritas dan PT Danareksa Investment Management menggelar BRI Group Economic Forum 2021, yang digelar secara daring. Forum ini membahas kesiapan pelaku usaha, pasar, serta langkah strategis yang sudah dan akan diambil pemangku kebijakan demi memperkuat perekonomian nasional.
“Konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat adalah dua fakor paling elastis dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi serta kredit produktif,” kata Direktur Utama BRI, Sunarso dalam keteranga yang diterima di Jakarta, Jumat (29/1).
Sepanjang 2020, BRI telah aktif memainkan peran sebagai lembaga keuangan yang menjadi mitra penyaluran berbagai stimulus demi mengerek dua faktor tersebut. Salah satunya, BRI telah menyalurkan deposito pemerintah senilai Rp15 triliun dalam bentuk kredit total Rp45 triliun kepada 1,2 juta nasabah UMKM. Selain itu, BRI juga telah menyalurkan subsidi bunga bagi 6,6 juta debitur UMKM dengan nilai total Rp5,5 triliun. Perusahaan juga sudah meluncurkan program KUR Super Mikro yang nilai pinjamannya maksimal Rp10 juta/nasabah, dan disalurkan kepada 985 ribu orang dengan nilai kredit Rp8,6 triliun.
BRI turut berkontribusi dalam penyaluran subsidi gaji untuk 5,4 juta penerima senilai Rp6,5 triliun. Kemudian, penyaluran Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) dengan nilai Rp18,6 triliun sudah dilakukan bagi 7,7 juta pelaku UMKM.
Pada forum tersebut Sunarso mengungkapkan bahwa BRI Group selalu siap dalam mendukung upaya pertumbuhan ekonomi melalui beragam produk dan layanan dan bersama-sama kita harus tetap optimis untuk mengelola segala macam tantangan dan lainnya.
“Secara keseluruhan tahun, kami perkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia ada di angka kontraksi -2,2 persen sampai -1,7 persen untuk 2020. Kita berharap proses perbaikan ini akan berlanjut di tahun 2021,” ujar Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara.
Berbagai macam program perlindungan sosial telah berhasil menjaga konsumsi dasar dari masyarakat miskin dan rentan. Adanya peningkatan pendapatan karena adanya perlindungan sosial. Selain itu, dukungan UMKM, subsidi, dan dukungan usaha yang dilancarkan melalui PEN telah membantu dinamika berubahnya status usaha para pekerja. “Banyak buruh atau karyawan tetap ketika pandemi beralih menjadi buruh informal atau menjalankan usaha sendiri. Ini dinamikanya cukup tinggi. Dan keberadaan program ini membantu kelompok ekonomi yang ada,” tambahnya.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan pentingnya pembangunan enterpreneurial culture dan enterpreneurial leadership, dan ekosistem yang sehat agar masyarakat dapat menyesuikan diri dengan perubahan pola bisnis akibat pandemi. Kartika berkata, investasi menjadi kunci katalis untuk perkembangan ekonomi ke depannya, agar konsumsi rumah tangga dan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa kembali pulih.
“Memang persepsi mengenai legal dan political risk serta ease of doing business menjadi tantangan besar (untuk menarik investasi). Tapi pemerintah sudah menjawab dengan meluncurkan UU Cipta Kerja beberapa waktu lalu, yang salah satu komponennya adalah pendirian Lembaga Investasi Pemerintah. Kami ingin menjadi satu game changer menjawab tantangan ini,” ujarnya.
SEVP Treasury & Global Services BRI, Listiarini Dewajanti menyebut kolaborasi antar pelaku pasar harus dilakukan di tengah situasi yang menantang akibat pandemi. “Dalam kondisi ketidakpastian pada era pandemi ini, sangat diperlukan kolaborasi antar pelaku pasar khususnya industri perbankan dan institusi keuangan dalam mendukung pendalaman pasar keuangan. Pasar keuangan yang dalam, likuid dan inklusif akan mendukung pertumbuhan ekonomi dan dapat meredam tekanan (shocks) bila terjadi gejolak di pasar keuangan,” ujar Listiarini.
Direktur Utama PT BRI Danareksa Sekuritas Friderica Widyasari Dewi mengungkapkan bahwa tahun 2020 yang penuh tantangan telah mampu dilewati dengan baik. Perkembangan pasar modal ternyata tetap mampu bertumbuh yang tentunya memberikan harapan di dunia investasi 2021, peningkatan tersebut membuktikan kepercayaan public terhadap Pasar Modal Indonesia masih terus meningkat. “BRI Group Economic Forum diharapkan dapat memberikan gambaran dan menambah confidence investor dalam menentukan strategi investasi untuk ke depannya,” pungkasnya.