ENTREV Gelar FGD Perkuat Kolaborasi Ekosistem KBLBB di Jawa Timur

E-Magazine Agustus - September 2025

Pengembangan infrastruktur Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) terus didorong hingga ke tingkat daerah. Dalam upaya ini, ENTREV menjalin kolaborasi lintas sektoral di Jawa Timur melalui Focus Group Discussion (FGD) Penguatan Ekosistem KBLBB di Surabaya, Kamis (30/8).

Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Havidh Nazif menyampaikan pertumbuhan pesat ekosistem KBLBB menunjukkan kalau masyarakat semakin yakin untuk menggunakan kendaraan listrik. Hal ini perlu terus didukung agar dapat mengurangi emisi karbon dan memutus ketergantungan akan BBM yang didominasi impor.

Lebih lanjut, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Muhammad Fudolah, beliau menjelaskan bahwa pemerintah telah memberikan dukungan melalui serangkaian regulasi, insentif dan kemudahan yang memprioritaskan kenyamanan serta keselamatan pengguna kendaraan listrik.

“Kementerian ESDM terus melakukan kolaborasi dan kerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan. Kami harapkan melalui FGD ini dapat meningkatkan keyakinan dari masyarakat untuk beralih dari kendaraan fosil menggunakan kendaraan listrik,” ujar Havidh.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Timur, Aris Mukiyono menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendukung penuh pengembangan ekosistem KBLBB di daerah. Ia optimis komitmen dan kolaborasi dari pemerintah dan masyarakat akan mampu menciptakan ekosistem KBLBB yang berkelanjutan.

“Yang jelas kita berkolaborasi untuk memajukan ekosistem ini. Harapannya, dari FGD ini ada jalan pintas yang secara singkat bisa dilakukan oleh pemerintah di daerah untuk menguatkan ekosistem ini,” jelasnya.

Project Management Unit ENTREV, Eko Adji Buwono mengungkapkan bahwa pertumbuhan KBLBB yang pesat di berbagai daerah membutuhkah respons cepat dalam penguatan infrastruktur pendukungnya. Ia menilai peran pihak swasta dan komunitas lokal, di samping pemerintah, akan semakin krusial untuk meluaskan ekosistem KBLBB hingga daerah.

“Saat ini kita lihat pemerintah masih menjadi agregator utama dalam pengembangan infrastruktur KBLBB di daerah. Kami berharap ke depan ada semakin banyak pihak yang terlibat, termasuk swasta dan komunitas lokal, agar ekosistem KBLBB kita tambah kuat,” paparnya.

Eko kemudian membeberkan berbagai peluang dalam ekosistem KBLBB yang masih terbuka, termasuk untuk penyediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), industri pengolahan baterai bekas, hingga pasar kendaraan listrik bekas.

“Peluang bisnis di ekosistem KBLBB ini masih terbuka lebar. Apalagi pemerintah memberikan berbagai insentif, baik untuk bisnis maupun masyarakat pengguna. Kami melihat ini adalah peluang yang sangat potensial untuk dimanfaatkan bersama,” pungkas Eko.

Bagikan:

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.