BERITA

Erick Thohir: Laba BUMN 2022 Capai Rp303,7 triliun, Naik Rp179 triliun

Bumntrack.co.id. Jakarta — Didepan komisi VI DPR RI, Menteri BUMN, Erick Thohir menjelaskan bahwa salah satu penyebab kinerja BUMN meningkat signifikan adalah efisiensi. Indikatornya adalah penurunan rasio utang BUMN terhadap investasi yang turun dari 36,2 persen jadi 34,2 persen.

“Ada yang bilang utang naik tapi kan tentunya ekuitasnya juga naik. Ini yang kita tekankan bahwa BUMN banyak utang tidak dijaga dengan ekuitas yang baik itu salah,” kata Erick dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (14/2/23).

Menurutnya, modal BUMN pada 2022 yang mencapai Rp3.150 triliun atau jauh lebih besar ketimbang utang yang sebesar Rp 1.640 triliun. Utang BUMN akan terus berkurang antara lain karena percepatan pembayaran utang seperti di PLN dan pembayaran utang tepat waktu.

“Salah satu efisiensi yang ada di PLN itu bagaimana Capex (Belanja Modal) yang kita tekan targetnya 50 persen sudah mencapai 40 persen. Itu ada perbaikan penurunan utang sampai Rp 96 triliun, jadi sekarang tinggal Rp 404 triliun,” katanya.

Pertamina juga sukses melakukan efisiensi 2,4 miliar USS itu terdiri atas berbagai sumber belanja modalnya. Laba konsolidasi BUMN diproyeksikan mencapai Rp303,7 triliun pada 2022 atau naik Rp179 triliun dari laba bersih konsolidasi pada 2021. Angka tersebut merupakan laba unaudited (belum diaudit).

“InsyaAllah nanti kalau diaudit pasti ada kurang lebihnya sekitar Rp303,7 triliun, artinya ada peningkatan yang sangat signifikan sebesar Rp179 triliun,” sebutnya. Total laba konsolidasi BUMN tersebut sudah termasuk laba nontunai Garuda Indonesia yang mencapai Rp 55,7 triliun.

Pada kesempatan yang sama, kinerja BUMN secara konsolidasi juga terindikasi dari peningkatan aset dari Rp 8.978 triliun pada 2021 menjadi Rp 9.867 triliun. Sementara, Ekuitas BUMN secara keseluruhan mencapai dari Rp 2.778 triliun pada 2021 menjadi Rp 3.150 triliun pada 2022.

Hasilnya dari bisnis BUMN juga tumbuh positif, antara lain karena terlihat dari pendapatan yang mencapai Rp 2.613 triliun pada 2022 dari sebelumnya yang sebesar Rp 2.292 triliun pada tahun sebelumnya.

Artikel Terkait

Back to top button