BERITA

Erick Thohir: Proyek di Bawah Rp15 Miliar Jatahnya UMKM

Jakarta, Bumntrack.co.id – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir yang juga menjadi Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPEN) terus mendukung peningkatkan kontribusi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam membangkitkan ekonomi nasional. Salah satunya melalui pengadaan proyek-proyek di bawah Rp15 miliar agar dilakukan melalui UMKM.

“Untuk pengadaan proyek Rp250 juta hingga Rp 15 miliar kita larang BUMN untuk ikut tender. Kita bangun ekosistem yang sehat untuk UMKM,” kata Menteri BUMN Erick Thohir dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Senin (17/8).

Saat ini Kementerian BUMN telah melakukan sinergi dengan Kemenkop UKM, yang diwakili oleh Sarinah dan SMESCO untuk memberikan pelatihan bagi pelaku UMKM. Sedangkan Sarinah nantinya kan menjadi tempat pemasaran bagi produk-produk UMKM yang sudah mendapat pelatihan dari SMESCO.

Mengingat peranan UMKM dalam kontribusi nasional cukup signifikan dan oleh karenanya UMKM perlu didorong untuk segera bangkit. Baik PaDi UMKM, Bela Pengadaan, maupun Laman UKM diharapkan mampu mendorong transaksi belanja Pemerintah maupun BUMN khususnya kepada UMKM. Melalui Gernas BBI utamanya akan mendorong masyarakat untuk bangga mengkonsumsi buatan Indonesia, serta mendorong UMKM terbiasa dengan pemasaran online. Program-program dimaksud selaras dengan himbauan Presiden untuk mendorong belanja negara guna menghindari resesi ekonomi.

“Dengan peningkatan belanja khususnya kepada UMKM, akan mendorong perekonomian untuk bergerak lagi, sehingga pemulihan ekonomi diharapkan akan lebih cepat. Peran BUM salah satunya diwujudkan melalui PaDi UMKM ini. Ditambah lagi jika platform tersebut dikoneksikan dengan Bela Pengadaan dan Laman UKM, maka saya yakin akan semakin memperluas ekosistem bagi UMKM,” tambahnya.

PaDi UMKM merupakan sebuah ekosistem dengan platform digital yang mempertemukan UMKM dengan BUMN, sehingga memberi ruang dan peluang bagi UMKM untuk mendapatkan transaksi dari BUMN sertakesempatan dalam memperoleh pembiayaan dari BUMN. Platform ini juga akan mendorong terciptanya efisiensi dan transparansi khususnya di lingkungan BUMN dalam proses pengadaan barang dan jasa. Sedangkan Bela Pengadaan, juga merupakan suatu sarana untuk memberi peluang bagi UKM dalam mendapatkan permintaan belanja dari Pemerintah melalui Kementerian atau Lembaga termasuk Pemerintah Daerah. Selanjutnya melalui Laman UKM di portal Pengadaan Nasional, seluruh pihak baik masyarakat, pemerintah maupun swasta dapat memonitor dan mencari informasi mengenai perkembangan UMKM di Indonesia yang berkaitan dengan pengadaan barang/jasa pemerintah.

Meskipun PaDi UMKM saat ini baru merupakan piloting terbatas pada 9 BUMN yaitu Telkom, Pertamina, Pupuk Indonesia, Waskita Karya, Wijaya Karya, PP, BRI, Pegadaian, dan PNM, namun belanja BUMN pada UMKM juga tetap akan didorong melalui sarana di luar PaDi UMKM. “Saya ingin dimulai dulu dengan 9 BUMN ini dan kita lihat 2-3 bulan ke depan. Kita lakukan evaluasi dan jika hasilnya baik, akan kita perluas implementasinya pada BUMN lainnya. Karena saya ingin semua dimulai secara baik,” ujar Erick Thohir.

PaDi UMKM merupakan ekosistem yang disediakan BUMN untuk UMKM, hampir keseluruhan prosesnya melibatkan BUMN. Proses transaksi pembayaran belanja di PaDi UMKM dapat menggunakan virtual account yang disediakan oleh Bank Himbara. Dan kedepan keterlibatan Bank Himbara seperti Bank Mandiri, Bank BNI, dan Bank BTN juga akan diperkuat dalam hal pemberian pembiayaan kepada UMKM melalui PaDi UMKM, dimana dalam proses piloting saat ini baru sebatas oleh Bank BRI, Pegadaian, dan PNM.

Belanja BUMN pada UMKM ditekankan untuk mengutamakan pada produk hasil karya dalam negeri atau produk yang Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)-nya relatif tinggi. Hal ini juga didukung dengan kualitas produk dalam negeri yang saat ini sudah jauh lebih baik.Di samping meluncurkan PaDi UMKM, BUMN sebagai agent of development juga turut mendukung kelancaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) diantaranya dengan menyalurkan kredit modal kerja, subsidi bunga, serta program penjaminan kredit guna pemulihan dunia usaha utamanya UMKM akibat dampak pandemi Covid-19.

“Semua itu ditujukan agar UMKM bangkit, dan ini adalah sebagian quick wins wujud nyata BUMN Untuk Indonesia,” tambah Erick.

Artikel Terkait

Back to top button