Garuda Indonesia Bayar Utang dan Sukuk Melalui Skema Tender Offer
Jakarta, BUMN TRACK – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menyelesaikan pelunasan sebagian atas (i) Porsi Reg-S Surat Utang sejumlah US$536.452.843,87 (dari keseluruhan Surat Utang sejumlah US$624.211.705) yang jatuh tempo pada tahun 2031 serta (ii) Sukuk yang diterbitkan oleh Garuda Indonesia Global Sukuk Limited sejumlah US$78.019.580,00 yang jatuh tempo pada tahun 2031.
“Perseroan melunasi sebagian jumlah pokok Surat Utang sebesar US$113.800.166,49 melalui skema penawaran tender atau tender offer dengan total nilai pelaksanaan sebesar US$49.999.999,74 secara bertahap pada tanggal 21 Desember 2023 (untuk Surat Utang) dan 29 Desember 2023 (untuk Sukuk),” kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra di Jakarta, Jumat (5/1/23).
Pelunasan sebagian ini dilakukan kepada pemegang Surat Utang dan Sukuk yang mayoritas merupakan para kreditur Garuda Indonesia dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Pelunasan tersebut dirampungkan dengan menggunakan sumber dana dari kas internal Perusahaan.
“Selesainya aksi korporasi pelunasan sebagian atas Surat Utang dan Sukuk menjadi salah satu komitmen Garuda Indonesia dalam menjaga kepercayaan para kreditur yang selaras dengan berbagai langkah perbaikan kinerja yang ditempuh pasca PKPU,” jelasnya.
Menurutnya, inisiatif diharapkan dapat memperbaiki struktur permodalan untuk menjadi semakin sehat ke depannya terutama dari sisi kemampuan likuiditas dan solvabilitas Perusahaan sehingga operasional Garuda Indonesia dapat berlangsung optimal dan adaptif dalam mewujudkan performa kinerja Perusahaan yang kami proyeksikan akan tumbuh semakin positif.
“Pelunasan sebagian Surat Utang dan Sukuk itu juga merupakan bagian dari langkah proaktif Garuda Indonesia untuk memastikan fundamental kinerja keuangan perusahaan tumbuh solid. Aksi korporasi tersebut juga menjadi representasi niat baik (goodwill) Perusahaan secara berkelanjutan dalam memastikan proses penyelesaian kewajiban terhadap para kreditur dapat berjalan semakin prudent,” tambahnya.
Garuda Indonesia mencatatkan pertumbuhan fundamental bisnis yang konsisten. Hal tersebut terefleksikan dalam capaian pendapatan usaha Perusahaan secara group hingga periode Kuartal 3 Tahun 2023 (Q3-2023) yang tumbuh sebesar 48,32% menjadi US$2.233,25 juta jika dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
Pertumbuhan pendapatan usaha Garuda Indonesia hingga Q3-2023 tersebut turut dikontribusikan oleh Pendapatan usaha yang dihasilkan dari penerbangan berjadwal yang meningkat 49,02% year-on-year (YoY) menjadi US$1,72 miliar, penerbangan tidak berjadwal meraih pendapatan sebesar US$274,25 juta, dan pendapatan lainnya mencapai US$234,91 juta.
“Dengan indikator kinerja keuangan yang semakin membaik, termasuk posisi EBITDA serta rasio cash flow Perusahaaan, outlook pemulihan kinerja kami harapkan secara bertahap dapat terus berangsur membaik secara konsisten bertumbuh positif,” tutupnya.