Grup MIND ID, Antam Catatkan Laba 2023 Rp3,08 Triliun
Jakarta, BUMN TRACK – Anggota Grup BUMN Holding Industri Pertambangan Mining Industry Indonesia (MIND ID), PT Aneka Tambang Tbk (Antam; IDX: ANTM; ASX: ATM), berhasil mencatat kinerja keuangan optimal dengan perolehan laba tahun berjalan sebesar Rp3,08 triliun untuk tahun buku 2023.
Dengan fokus pada pengendalian biaya dan optimalisasi produksi, Anggota Grup MIND ID ini konsisten membukukan kinerja kokoh dalam menghadapi fluktuasi harga komoditas global.
Pencapaian Antam pada tahun buku 2023 juga tercermin dalam beberapa aspek kinerja keuangan lainnya seperti Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) yang mencapai Rp6,55 triliun, serta laba kotor dan laba usaha masing-masing mencapai Rp6,31 triliun dan Rp2,62 triliun.
Pada 2023, Antam berhasil memperkuat struktur keuangannya dengan meningkatkan nilai ekuitas konsolidasian hingga Rp31,17 triliun, mencatatkan pertumbuhan sebesar 31 persen dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini didukung oleh penurunan tingkat pinjaman berbunga sebesar Rp2,5 triliun.
Antam terus menunjukkan dedikasinya terhadap prinsip pertambangan yang baik dan keunggulan operasional, dengan mencatatkan nilai penjualan bersih sebesar Rp41,05 triliun. Kontribusi utama berasal dari penjualan domestik, yang menunjukkan strategi efektif dalam memperkuat basis pelanggan lokal.
Produk emas menjadi penyumbang terbesar terhadap penjualan, sementara produk nikel dan bauksit juga memberikan kontribusi yang signifikan.
Selain meningkatkan kualitas produk, Antam juga berinovasi dalam layanan pelanggan. Melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia, Antam memperkenalkan ALMIRA (Antam Logam Mulia Virtual Assistant).
ALMIRA merupakan sebuah layanan pesan otomatis yang memberikan informasi dan layanan produk Logam Mulia Antam dengan lebih efisien. Selain itu, Antam juga menerapkan mekanisme penjualan online untuk mempermudah akses pelanggan terhadap produk Logam Mulia.
Di samping itu, Antam turut konsisten pada pengembangan bisnis hilir mineral. Lewat proyek strategis seperti pengembangan industri baterai kendaraan listrik berbasis nikel dan pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat, Antam menunjukkan komitmennya menjadi pemain utama dalam industri hilirisasi mineral di Indonesia.
SGAR merupakan smelter vital untuk memastikan berjalannya program hilirisasi produk tambang di dalam negeri lewat pemurnian bauksit. Refinery ini akan akan mengolah bijih bauksit menjadi alumina. Produk hasil ini ditujukan untuk mendukung produksi logam aluminium.
Antam juga telah menargetkan pembangunan industrial park untuk pengembangan ekosistem baterai dapat terealisasi pada 2025 yang berupa smelter nikel dengan high pressure acid leaching (HPAL) dan rotary kiln electric furnace (RKEF).
Dukungan terhadap pengembangan industri baterai kendaraan listrik dan fokus pada hilirisasi mineral menempatkan Antam dalam posisi yang kuat untuk menghadapi masa depan yang penuh potensi. Peningkatan credit rating oleh S&P Global Ratings menjadi bukti pengakuan atas prospek bisnis dan keuangan yang cerah bagi Antam.
“Pencapaian Antam dalam mengoptimalkan kinerja perusahaan selaras dengan strategi Grup MIND ID untuk menjadi pemimpin pasar global dengan melakukan ekspansi bisnis pertambangan melalui berbagai upaya hilirisasi yang berdampak positif pada peningkatan nilai tambah komoditas tambang,” kata Sekretaris Perusahaan BUMN Holding Industri Pertambangan Mineral Industry Indonesia (MIND ID), Heri Yusuf di Jakarta, Sabtu (30/3/24).
MIND ID sebagai perusahaan Strategic Holding mengapresiasi pencapaian Antam yang berhasil meraih laba tahun buku 2023 dengan nilai sangat positif.
“Dengan pencapaian kinerja yang positif pada 2023 dan komitmen yang kuat terhadap inovasi dan pengembangan bisnis, kami terus mendorong Antam untuk terus menetapkan standar keunggulan dalam industri pertambangan Indonesia,” pungkasnya.