
Jakarta, Bumntrack.co.id – Hingga kuartal III/2021, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membukukan laba bersih Rp4,8 triliun, naik signifikan atau sekitar 176 persen dibanding periode yang sama di tahun lalu yang sebesar Rp1,7 triliun. Pencapaian laba bersih tersebut didukung dengan pendapatan sebesar Rp19,4 triliun, meningkat pesat 51 persen dibanding capaian di periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp12,8 triliun.
“Laba bersih Rp4,8 triliun, naik signifikan atau sekitar 176 persen dibanding periode yang sama di tahun lalu yang sebesar Rp1,7 triliun,” kata Direktur Utama PTBA, Suryo Eko Hadianto di Jakarta, Senin (26/10).
Seiring dengan pencapaian laba bersih tersebut, perusahaan juga mencatat kenaikan total aset sebesar 19% dari sebesar Rp 27,0 triliun di semester I-2021 menjadi Rp 32,2 triliun per 30 September 2021. Kenaikan kinerja ini seiring dengan pemulihan ekonomi global maupun nasional yang mendorong naiknya permintaan atas batu bara, disertai dengan kenaikan harga batu bara yang signifikan hingga menyentuh level USD203 per ton pada 30 September 2021.
PTBA terus memantau fluktuasi harga komoditas batu bara dengan memanfaatkan momentum kenaikan harga secara optimal, sekaligus tetap waspada untuk menjaga kinerja perusahaan. Di sisi lain PTBA tetap melakukan upaya efisiensi secara berkelanjutan disetiap lini kegiatan, sebagai langkah antisipasi menghadapi volatilitas harga batu bara. Sehingga, apabila terjadi penurunan harga tidak berdampak signifikan pada kinerja perseroan dan tetap dapat membukukan kinerja positif.
“Total produksi batu bara PTBA selama kuartal III-2021 mencapai 22,9 juta ton dengan penjualan sebanyak 20,9 juta ton. Perseroan menargetkan kenaikan volume produksi batu bara dari 26,1 juta ton pada 2020 menjadi 30 juta ton pada 2021,” jelasnya.
PTBA juga menargetkan kenaikan porsi ekspor batu bara sebagai upaya pemanfaatan momentum kenaikan harga batu bara internasional. Perusahaan menargetkan porsi ekspor batu bara hingga akhir tahun 2021 bisa mencapai hingga 47%. PTBA memastikan kegiatan operasional pertambangan dijalankan dengan protokol kesehatan yang ketat, sehingga aktivitas produksi dan penjualan dapat berjalan optimal dan aman.
PTBA juga memiliki kesiapan lahan dan berencana menggarap proyek pengembangan PLTS di lahan paska tambang milik perusahaan yang berada di Ombilin-Sumatera Barat, Tanjung Enim-Sumatera Selatan, dan Bantuas-Kalimantan Timur. Lahan paska tambang tersebut akan terpasang PLTS dengan kapasitas masing-masing mencapai 200 MW. Saat ini PLTS sedang dalam tahap pembahasan dengan PLN untuk bisa menjadi Independent Power Producer (IPP).
Rencana pengembangan PLTS ini sejalan dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2021-2030, untuk mencapai target bauran energi dari EBT sebesar 23% pada tahun 2025, salah satu strateginya adalah mengembangkan PLTS di lokasi lahan eks tambang.