Inaugurasi dan deklarasi SPPI, Mengawal Implementasi Integrasi Pelindo
Jakarta, Bumntrack.co.id – Setelah resmi penggabungan PT Pelabuhan Indonesia I, II, III dan IV (Persero) menjadi PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, semua sektor dan lini perusahaan di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) mulai berbenah dan beradaptasi dengan penuh semangat dan optimisme. Serikat Pekerja Pelabuhan Indonesia (SPPI) I, II, III dan IV turut andil dalam memberikan dukungan dalam terealisasinya penggabungan ini
Dalam perjalanannya SPPI I, II, III dan IV juga secara disiplin turut mengawal para manajemen perusahaan dalam menyusun dan membuat kebijakan khususnya keberpihakan perusahaan pasca penggabungan untuk tidak mengabaikan rasa aman dan kesejahteraan para pekerja. Puncaknya pada 24 Juni 2021 lalu, para Direktur Utama Pelindo I, II, III dan IV bersama para Ketua Umum SPPI I, II, III dan IV kala itu sepakat untuk menandatangani Berita Acara Kesepakatan yang antara lain tidak ada rasionalisasi/pemutusan hubungan kerja (PHK) dari manajemen perusahaan kepada pekerja; status pekerja beralih menjadi pekerja Surviving Company dengan ketentuan tetap memperhitungkan masa kerja dari masing-masing pekerja dan tidak ada pengurangan penghasilan dan kesejahteraan pekerja.
Direktur Utama bersama para Ketua Umum menyepakati Kesepakatan ini berkedudukan setara dengan PKB dan segala ketentuan-ketentuan dalam Kesepakatan ini merupakan dasar pelaksanaan hubungan industrial yang akan berlaku efektif sejak hari pertama penggabungan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), PT Pelabuhan Indonesia ll (Persero), PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) dan PT Pelabuhan Indonesia lV (Persero) selama 1 (satu) tahun atau sampai adanya PKB baru.
Upaya-upaya tersebut SPPI Bersatu jalankan guna memperjuangkan hak-hak para pekerja pelabuhan yang pada faktanya bisa dikatakan sebagai faktor kunci dari keberlangsungan roda perusahaan. Sehingga apabila rasa aman dan kesejahteraan pekerja sudah didapatkan, maka akan berdampak pada cita-cita dan harapan dari hasil penggabungan Pelindo juga dapat terealisasi.
“Menindaklanjuti penggabungan Pelindo yang sudah resmi dilakukan, SPPI Bersatu secara resmi melakukan Inaugurasi, Deklarasi dan Rapat Kerja Nasional I (Rakernas I) SPPI Bersatu sebagai wujud komitmen seluruh pekerja pelabuhan Indonesia untuk bersatu merealisasikan visi Pelindo menjadi pemimpin ekosistem maritim terintegrasi dan berkelas dunia. Inaugurasi, Deklarasi dan Rakernas I ini juga sekali lagi sebagai wujud komitmen bersama seluruh pekerja pelabuhan Indonesia untuk turut serta merealisasikan cita-cita Pelindo menjadi pintu gerbang utama jaringan logistik global di Indonesia,” kata Ketua Umum SPPI Bersatu, Dodi Nurdiana di Ciawi Bogor, Rabu (3/11).
Menurutnya, SPPI Bersatu harus menjadi Strategic Partner Check & Balance bagi manajemen Pelindo dalam mengelola korporasi. Sehingga harus tercipta keselarasan dan kesepahaman mutual trust, mutual respect, mutual understanding & mutual benefit untuk tumbuh bersama. “Selain menjadi strategic partner bagi manajemen Pelindo, maka SPPI Bersatu juga perlu mengawal dan menjalankan fungsi check & balance implementasi integrasi Pelindo. Memastikan semuanya berjalan on the track untuk menumbuhkan secara fundamental kinerja operasi dan keuangan yang berkesinambungan. Kepemimpinan yang tidak membuat “oleng” perusahaan, tetapi mampu membawa suasana yang kondusif, menyenangkan dalam bekerja, memberikan rasa aman, meng-enggage & meng-empower pekerja serta menjamin peningkatan kesejahteraan pekerja. Hal itu pastinya akan menjadi cambuk motivasi bagi pekerja untuk terus berkarya lebih baik,” terangnya.
Direktur SDM dan Umum Pelindo, Ihsanuddin Usman menyampaikan harapan agar SPPI Bersatu berkomitmen untuk menjalankan proses transisi pasca penggabungan Pelindo serta menampung seluruh aspirasi dari seluruh pekerja di lingkungan Pelindo. “Tentu dalam pelaksanaanya, proses transisi pasti tidak lepas dari adanya kekurangan dan ketidak selarasan. Untuk itu kami harapkan keselarasan, kesepahaman dalam menjalankan proses transisi ini dengan sebaik-baiknya,” ujar Ihsanuddin.
Manajemen menghargai segala proses serta upaya yang telah dilakukan karena SPPI Bersatu telah mampu untuk mengkonsolidasikan seluruh aspirasi pekerja menjadi satu kekuatan melalui langkah yang cerdas dan tepat. Manajemen secara tidak langsung mendapatkan proses check & recheck terkait dengan kebijakan untuk bekerja bersamasama dengan sebaik-baiknya.
Dirinya juga berharap inagurasi dan Deklarasi SPPI Bersatu ini dapat menumbuhkan hubungan kemitraan yang harmonis dan produktif sebagai pondasi kerja bersama. Selain itu, beliau menyampaikan bahwa dalam beberapa waktu mendatang diharapkan akan segera diterbitkan PKB yang baru untuk memastikan proses operasi berjalan optimal, pekerja merasa aman, nyaman dan sejahtera.
Wakil Direktur Utama Pelindo, Hambra memberikan apresiasi atas integrasi dan deklarasi SPPI Bersatu. Apresiasi tersebut juga didasari atas dukungan yang SPPI berikan selama proses merger sehingga dapat berjalan lancar tanpa adanya hambatan yang berarti. Langkah yang harus dilakukan pasca merger, manajemen memiliki rencana besar untuk mengimplementasikan merger yang sebenarnya. “Tanggal 1 Oktober 2021 merupakan langkah awal Pelindo sebagai pintu gerbang kemerdekaan untuk Pelindo meraih sukses di masa depan,” terang Hambra.
Seluruh laporan atas proses merger sudah dilakukan dan saat ini sedang berfokus pada hal-hal yang bersifat strategis untuk pengembangan pelabuhan dalam aspek teknis. Sementara itu beliau menambahkan beberapa hal yang perlu ditindaklanjuti pasca merger diantaranya terkait program strategis yang meliputi inisiatif strategis, RKM dan KPI yang sudah disusun dan disepakati serta program teknis yang meliputi administrasi dan legalitas yang sudah disiapkan.
Tedi Bharata selaku Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi dan Informasi Kementrian BUMN menyikapi bahwa dengan lancarnya proses merger merupakan salah satu indikator proses komunikasi yang juga berjalan lancar dan kesepakatan dalam satu suara dalam dukungan terhadap proses merger. “Di satu sisi merger kemarin merupakan salah satu indikator komunikasi berjalan dengan baik antara manajemen dengan karyawan terutama dengan Serikat Pekerja. Yang terpenting karena komunikasi ini merupakan salah satu uji keberhasilan dari inisiatif strategis yang sedang dijalankan bersama,” terangnya.
Menurutnya, kompleksitas berbagai macam permasalahan dapat diselesaikan dengan komunikasi yang baik. Namun yang terpenting adalah perlu adanya kolaborasi untuk mencapai satu tujuan bersama, sehingga SPPI Bersatu yang hari ini melakukan deklarasi diharapkan dapat senantiasa bekerjasama dan berkolaborasi sehingga apa yang menjadi tujuan korporasi dapat diraih secara maksimal.
Dalam entitas bisnis Pelindo ke depan, SPPI Bersatu diharapkan agar dapat menjalankan perannya sebagai mitra strategis bagi manajemen sehingga SPPI Bersatu harus melibatkan diri dalam perencanaan strategis Pelindo serta perencanaan keuangan dan profit. Selain itu SPPI Bersatu dituntut untuk dapat memahami mapping bisnis Pelindo, harus bersikap terbuka dalam pemetaan kompetitor Pelindo serta melakukan komunikasi dengan pemerintah terkait dengan portofolio bisnis Pelindo.
“Inaugurasi dan deklarasi SPPI Bersatu ini diharapkan tidak hanya sebagai seremonial belaka, namun secara nyata dapat menciptakan serta menumbuhkan hubungan industrial yang harmonis dan produktif baik antar para pekerja maupun dengan manajemen. Selain itu juga dengan penggabungan ini tidak ada lagi sekat-sekat pemisah masing-masing wilayah kerja. Untuk itu diperlukan kondusifitas yang dapat mendongkrak produktivitas dan kinerja SDM sehingga secara nyata dapat memberikan kontribusi yang positif bagi pertumbuhan kinerja operasi dan keuangan Pelindo,” kata Kamal Akhyar Sekretaris Jenderal SPPI Bersatu.