Ini Strategi Waskita Precast Raih Target Nilai Kontrak Baru Rp5 Triliun

E-Magazine Januari - Maret 2025

Jakarta, Bumntrack.co.id – Hingga Oktober 2020, PT Waskita Beton Precast Tbk (Waskita Precast) membukukan nilai kontrak baru Rp1,68 triliun. Di mana dari total perolehan ini, sebesar 38% dari kontrak internal dan sebesar 62% dari kontrak eksternal. Proyek eksternal tersebut di antaranya Proyek Jalan Tol Binjai-Pangkalan Brandan, Proyek Jalan Tol Aceh-Sigli, Proyek Jalan tol Prabumulih-Muara Enim, dan proyek lainnya.

Berdasarkan Laporan Keuangan per September 2020, Pendapatan Usaha Waskita Beton Precast adalah sebesar Rp 1,44 Triliun. Pada situasi pandemi saat ini, melalui adanya Manajemen baru Waskita Beton Precast memiliki strategi bisnis salah satunya adalah ekspansi bisnis dengan memperluas pasar eksternal.

“Kami menargetkan nilai kontrak baru hingga akhir tahun 2020 sebesar Rp5 triliun, sekitar Rp3,3 triliun berasal dari proyek eksternal di Pulau Jawa dan Sumatera, sedangkan sisanya berasal dari proyek internal. Perusahaan optimis untuk dapat terus meningkatkan porsi nilai kontrak eksternal. Tentunya dengan inovasi produk Waskita Beton Precast yang selalu menyesuaikan dengan permintaan pasar,” kata Direktur Utama PT Waskita Beton Precast Tbk., Moch. Cholis Prihanto dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (23/11).

Selain ekspansi bisnis, Waskita Beton Precast telah menyusun beberapa strategi bisnis untuk tahun 2020-2021, antara lain ekspansi bisnis, produk baru, efisiensi, dan restrukturisasi fasilitas perbankan. Selain itu, perusahaan juga terus menghasilkan produk baru. Beberapa produk baru tersebut antara lain bantalan rel, tetrapod, tiang beton pracetak, sistem pengerasan rigid, dan reinforced concrete pipe. Perusahaan juga melakukan efisiensi melalui shared resource dan command center. “Waskita Beton Precast akan melakukan pengelolaan sumber daya secara terintegrasi. Selain itu kami juga akan melakukan clustering pada unit usaha yang lokasinya berdekatan, sehingga akan lebih efisien,” jelasnya.

Tidak hanya itu, perusahaan juga melakukan strategi kolaborasi yaitu dengan memaksimalkan sumber daya pihak lain untuk dapat mengoptimalkan efisiensi operasional.

Terakhir melalui restrukturisasi fasilitas perbankan melalui Bank Himbara yang dilakukan bersama dengan induknya yakni PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Kemudian Waskita Beton Precast juga sedang dalam proses kajian dengan pihak ketiga independen dan bank swasta dengan melakukan rollover fasilitas pinjaman dan mengubah skema cicilan.

Kondisi Waskita Beton Precast masih cukup baik jika dilihat dari rasio utang berbunga (gearing ratio) dan rasio lancar (current ratio) di mana rasio utang berbunga Perusahaan per September 2020 adalah 1,04x (covenant 2,5x), dan rasio lancar perusahan adalah 1,31x. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan masih memiliki kapasitas ruang pendanaan yang cukup luas serta masih mampu untuk memenuhi hutang jangka pendeknya.

Bagikan:

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.