
Jakarta, Bumntrack.co.id – Senior Manager PKBL, CSR & Stakeholder Relationship PT INKA (Persero), Bambang Ramadhiarto mengungkapkan bahwa secara keseluruhan, 31 trainset LRT Jabodebek telah dilakukan melalui Factory Acceptance Test (FAT) di workshop PT INKA (Persero). Hingga bulan Oktober 2021 ini sebanyak 29 trainset selesai uji dinamis sarana dengan PT KAI dan sebanyak 25 trainset selesai uji dinamis dengan Dirjen Perkeretaapian.
“Semua rangkaian pengujian sarana baik yang dilakukan di workshop PT INKA (Persero) maupun di lintas harus dilakukan, sebagai pembuktian bahwa sarana yang dibuat sesuai kriteria keberterimaan dan memenuhi seluruh aspek regulasi dan standar terkait,” kata Senior Manager PKBL, CSR & Stakeholder Relationship PT INKA (Persero), Bambang Ramadhiarto dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (10/11).
Akibat terjadinya insiden beberapa waktu yang lalu, sebanyak 4 trainset terdampak dikirimkan ulang ke Madiun untuk dinormalisasi dan nantinya akan dilakukan uji ulang mulai dari FAT, pengujian dinamis bersama PT KAI dan Balai Pengujian DJKA.
“Target kami tetap Agustus 2022 sudah beroperasi,” pungkasnya.
Tonton juga video: PT INKA: LRT Jabodebek Ditargetkan Operasi Agustus 2022
Seperti diketahui, pada Senin (25/10), telah terjadi kecelakaan Light Rail Transit (LRT). Untuk mengetahui penyebabnya, pihak PT INKA telah melakukan investigasi internal di lokasi untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan. Dari hasil investigasi internal, sementara ini ditemukan dugaan adanya human error.
Pada saat pengujian, seluruh fungsi sarana LRT Trainset No. 29 di lintasan LRT dekat Harjamukti Cibubur dalam kondisi baik. Operator yang melakukan uji gerak (dinamis) diduga LRT tidak segera menjalankan fungsi pengereman ketika menata Trainset No. 29 menuju posisi stabling/parkir.
“Kejadian ini menurut kami merupakan kecelakaan kerja pada saat proses uji gerak (dinamis) LRT di lintasannya. Uji dinamis sendiri merupakan kelanjutan dari proses produksi LRT yang dilakukan oleh PT INKA sebagai pabrikannya di Madiun,” kata Bambang Ramadhiarto.