Integrasi KAI Commuter dengan Moda Transportasi Tingkatkan Mobilitas Masyarakat

E-Magazine Agustus - September 2025

Jakarta, Bumntrack.co.id – Integrasi layanan KAI Commuter dengan moda transportasi lainnya semakin mempermudah dan memperkuat peran transportasi publik dalam mendukung mobilitas harian masyarakat.

Konektivitas antarmoda di sejumlah titik strategis membuat perjalanan menjadi lebih praktis dan efisien.

Salah satunya integrasi layanan Commuter Line dengan LRT Jabodebek, layanan integrasi yang sudah dimulai dari Agustus 2023 silam di sejumlah titik ini menjadikan mobilisasi masyarakat urban menjadi lebih efisien dan praktis.

VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus menyampaikan bahwa di Stasiun Sudirman salah satunya yang menjadi titik integrasi antar moda tersibuk, karena terhubung langsung dengan Stasiun LRT Jabodebek Dukuh Atas dan Stasiun MRT Dukuh Atas.

“Sepanjang 2025 hingga Agustus kemarin, rata-rata volume harian pengguna Commuter Line di stasiun ini tercatat mencapai 39,2 ribu orang tiap harinya, atau meningkat sebanyak 13,3 persen di periode yang sama pada tahun 2024 yaitu sejumlah 34,6 ribu orang per hari,” kata Joni Martinus di Jakarta, Jumat (26/9/25).

Lebih lanjut, Joni menyampaikan, peningkatan serupa juga terlihat di Stasiun Commuter Line Cawang, yang terkoneksi langsung dengan Stasiun LRT Jabodebek Cikoko. Pada periode yang sama, stasiun Cawang melayani sekitar 26,9 ribu pengguna tiap harinya, atau meningkat sebesar 40,1 persen jika dibanding periode tahun 2024 yaitu sebanyak 19,2 ribu pengguna perharinya.

“Lonjakan ini menunjukkan bahwa integrasi layanan Commuter Line dengan moda transportasi lainnya menjadi solusi efektif bagi masyarakat yang beraktivitas dan melanjutkan perjalanan dengan cepat ke berbagai titik tujuan, ke sentra-sentra ekonomi atau ke pusat perkantoran,” tambah Joni.

Hal yang senada juga disampaikan Manager Public Relations KAI Commuter Leza Arlan, bahwa tidak hanya perjalanan dalam kota, layanan Commuter Line juga terintegrasi dengan layanan KA Jarak Jauh. Integrasi ini memudahkan mobilisasi pengguna Commuter Line yang akan menggunakan KA Jarak Jauh atau sebaliknya.

Sejumlah stasiun yang terintegrasi dengan layanan KA Jarak Jauh sepanjang 2025 ini juga mengalami peningkatan volume pengguna Commuter Line. Salah satunya di Stasiun Pasar Senen, sepanjang tahun ini sebanyak 6,9 ribu lebih pengguna Commuter Line yang lebih banyak 1,5% persen dibanding tahun 2024 yaitu sebanyak 6,8 ribu lebih pengguna.

“Sedangkan di Stasiun Jatinegara sebanyak 10 ribu lebih orang (naik 8,5%), Stasiun Bekasi 34 ribu lebih orang (naik 3,7%), dan Stasiun Cikarang 19 ribu lebih orang (naik 9,5%),” tambahnya.

Khusus di Stasiun Cikarang, layanan Commuter Line Lokal Walahar yang juga terintegrasi dengan Commuter Line Jabodetabek dan KA Jarak Jauh juga mengalami peningkatan. Di Tahun 2025 ini jumlah pengguna Commuter Line Walahar sebanyak 1,3 juta lebih orang, atau meningkat 30% dibanding tahun 2024 yaitu sebanyak kurang lebih 1 juta orang.

Volume penumpang KAI Commuter sepanjang 2025 menunjukkan perubahan positif dibandingkan tahun sebelumnya. “Peningkatan ini bukan hanya angka statistik, melainkan bukti bahwa integrasi antarmoda telah memberikan pengalaman perjalanan yang lebih mudah, nyaman, dan berkelanjutan bagi masyarakat,” tutup Joni.

Bagikan:

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.