BERITA

Jasa Tirta II Jajaki Potensi PLTS Terapung dengan ACWA Power

Jakarta, Bumntrack.co.id – Jasa Tirta II menjajaki kerjasama dengan International Company For Water And Power Projects (ACWA Power) sebagai pengembang dan operator pembangkit listrik dan desalinasi air international terkemuka yang berbasis di Saudi. Hal tersebut diwujudkan dalam penandatangan Memorandum of Understanding tentang Pengembangan Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung di Indonesia.

“Kerjasama ini dapat menjadi peluang bagi Jasa Tirta II untuk meningkatkan kinerjanya dengan mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Waduk Jatiluhur di Jawa Barat dan atau waduk lainnya yang menjadi wilayah pengelolaan dan pengoperasian Jasa Tirta II,” kata Direktur Utama Jasa Tirta II U. Saefudin Noer di Jakarta, Jumat (6/12).

Dengan pengalaman di 14 negara, ACWA Power secara terbukti handal menyalurkan listrik dan air terdesalinasi dengan harga terjangkau dan menciptakan nilai aset yg berjangka panjang serta berkelanjutan serta juga pertumbuhan sosial-ekonominha. Perusahaan ini memainkan peran penting dalam mempercepat penyebaran energi terbarukan secara global serta bermitra dengan pemerintah-pemerintah dan negara-negara di dunia untuk memenuhi target dan sasaran energi bersih mereka, dan membuka peluang untuk pertumbuhan serta pembangunan.

“Jasa Tirta II mengelola Waduk terbesardi Asia Tenggara dengan volume 3 milyar m3. Dengan aset strategis ini, kami menyadari banyak manfaat dan nilai dapat diciptakan dan dikembangkan, khususnya jenis proyek yang berhubungan dengan pengembangan energi terbarukan. Selain untuk pembangkitan PLTA Ir. H. Djuanda, melalui kerjasama ini kita coba jajaki proyek energi terbarukan melalui photovoltaic / Solar PV yang terpasang di atas permukaan air,” ucap Plt. Direktur Operasi & Pengembangaan Jasa Tirta II, Haris Zulkarnain.

Menurut Haris, Jasa Tirta II dan ACWA Power akan menjajaki kerjasama sebagai mitra dalam mengikuti Proyek, menyelesaikan pra studi kelayakan, dan mengajukan proposal ke Perusahaan Listrik Negara.

Pra Studi Kelayakan proyek ini akan memuat finalisasi kapasitas dari Proyek, finalisasi teknologi yang digunakan untuk Proyek , menentukan konsultan untuk melakukan studi dampak grid terkait Proyek hingga mendapatkan persetujuan dari PLN, finalisasi titik kordinat lokasi dan mekanisme penyediaan lokasi untuk Proyek, penentuan besaran tarif dan kesepakatan terkait asumsi yang digunakan.

“Kami berharap projek ini akan diterima oleh pemerintah, dibangun dengan tepat dan akan menghasilkan nilai dan manfaat yang sangat besar bagi kedia belah pihak baik kita maupun pemerintahan,” jelasnya.

Sementara itu, pengembangan energi baru terbarukan merupakan salah satu agenda transformasi Jasa Tirta II. MoU ini menjadi salah satu bagian transformasi Jasa Tirta II dalam hal optimalisasi aset dan Regulasi menuju perusahaan pengelola air yang baik di Indonesia. Fokus transformasi Jasa Tirta II mencakup people and corporate culture, proses bisnis, teknologi informasi dan komunikasi, area bisnis baru, dan optimalisasi aset serta dukungan regulasi sehingga sebagai BUMN Jasa Tirta II dapat berkontribusi lebih banyak bagi ketahanan pangan dan energi nasional.

Artikel Terkait

Back to top button