Kartini Tani, Penggerak Perempuan Turut Aktif Menjaga Ketahanan Pangan
Bogor, BUMN TRACK – Ketua Umum Perkumpulan Istri Karyawan (PIKA) Pupuk Indonesia, Tata Rahmad Pribadi mengungkapkan bahwa perempuan memiliki peran yang sangat krusial di sektor pertanian. Oleh sebab itu, Kartini Tani menjadi program pemberdayaan perempuan untuk mempercepat swasembada pangan. Pasalnya, Jumlah petani perempuan cukup besar, yaitu 14,4 persen dari petani yang ada di Indonesia. Khusus untuk Program Kartini Tani di Mulyaharja dikenalkan sejak tanggal 3 Februari 2024 lalu.
“Kartini Tani banyak melakukan pelatihan-pelatihan antara lain budidaya tanaman, manajemen hasil panen, serta memperkenalkan pupuk organik kepada petani perempuan untuk pertanian berkelanjutan,” kata Ketua PIKA, Tata Rahmad Pribadi di Bogor, Rabu (30/10/24).
Secara nasional, Kartini Tani telah menyasar di lima titik wilayah, yaitu di Mulyaharja-Bogor ini, kemudian Indramayu, Banyuasin, Banyuwangi, dan Magelang. Kartini Tani di daerah tersebut dijalankan spesifik, sesuai dengan kebutuhan masing-masing Kelompok Wanita Tani (KWT), seperti komoditas buah naga, melon, cabai, dan lainnya.
“Pupuk Indonesia bergerak di bidang pertanian, kami ingin mensupport semua program-program perusahaan, sehingga kami terjun langsung dengan membentuk Kartini Tani Indonesia. Di Mulyaharja penguatan peran Kartini Tani tersebut melalui pengembangan pertanian organik,” ujar Tata.
Menurutnya, Kartini Tani ini menjadi penggerak perempuan untuk turut aktif menjaga ketahanan pangan, selain itu juga turut mensejahterakan masyarakat sekitarnya.
“Inisiatif ini dirancang untuk memperkuat peran perempuan melalui langkah-langkah konkret yang mencakup penguatan kelembagaan, pengembangan agribisnis, peningkatan kompetensi, dan digitalisasi usaha pertanian secara berkelanjutan,” jelasnya.
Merespons program Kartini Tani, Ketua KWT Ciharashas, Umyati mengaku mendapatkan banyak manfaat dengan bergabung Kartini Tani. Paling utama dapat meningkatkan taraf hidup keluarga. Karena dengan ilmu yang didapatkan, pendapatan yang diperoleh dari budidaya padi organik semakin optimal.
“Kami itu tadinya hanya Ibu-ibu rumah tangga. Sebelumnya wawasan kami seadanya, budidaya kami berasal dari turun-temurun orang tua. Setelah mengikuti pelatihan dari Kartini Tani banyak ilmu yang didapatkan, semakin optimal dalam pengendalian hama, bagaimana packaging yang baik,” ujarnya.
Uum, sapaan akrab Umyati, mengaku berkat dukungan dari Pupuk Indonesia dan PIKA Pupuk Indonesia, ia bersama anggota KWT Ciharashas termotivasi untuk memajukan pertanian di Bogor, tanpa meninggalkan perannya sebagai ibu rumah tangga.
“Anggota KWT ini selain menjadi ibu rumah tangga, mereka juga pejuang pangan Indonesia. Kami sangat semangat sekali dalam mengembangkan pertanian karena di-support oleh Pupuk Indonesia dan PIKA Pupuk Indonesia,” tandasnya.