
Jakarta, Bumntrack.co.id – PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau KBI meraih pendapatan Rp81,4 miliar sepanjang semester I tahun 2020. Pendapatan tersebut setara dengan 58,9 % dari target pendapatan 2020 yang diharapkan mencapai Rp138,3 Miliar.
Dari total pendapatan tersebut, Rp72,8 miliar berasal dari pendapatan operasional, sedangkan Rp8,6 miliar bersumber dari pendapatan non operasional. Total pendapatan yang dicapai semestar I tahun 2020 meningkat sebesar 24,5% dibandingkan total pendapatan pada semester I tahun 2019, yang sebesar Rp65,4 Miliar.
“Kenaikan tersebut banyak didukung dari transaksi perdagangan berjangka komoditi di Bursa Berjangka Jakarta yang juga mengalami pertumbuhan positif selama semester I tahun 2020,” jelas Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) Fajar Wibhiyadi, (10/8/2020.
Fajar menambahkan, dari sisi laba bersih, dalam kurun waktu semester I tahun 2020 KBI telah mencatatkan laba bersih sebesar Rp31,2 miliar atau setara dengan 60,9 % dari target Laba bersih tahun 2020 yang sebesar Rp. 51,3 miliar. Laba bersih semestar I tahun 2020 juga meningkat sebesar 19,1 % dibandingkan semester I tahun 2019 yang sebesar Rp26,2 miliar.
Adanya wabah Covid-19 di Indonesia mengakibatkan ekonomi Indonesia semester I tahun 2020 kurang baik. Data Biro Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, sepanjang semester I tahun 2010 secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Indonesia terkontraksi 1,26% yoy. Dibandingkan kuartal I 2020, pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2020 juga terkontraksi sehingga minus 4,19%. Namun kuartal I-2020, ekonomi Indonesia masih bertumbuh positif 2,97% (yoy).
“Di tengah kondisi ekonomi tersebut, industri perdagangan berjangka komoditi masih menunjukkan pertumbuhan yang positif. Data KBI memperlihatkan, semester I tahun 2020, volume transaksi perdagangan berjangka komoditi di Bursa Berjangka Jakart bertumbuh 31 % dibandingkan dengan semester I tahun 2019,” jelas Fajar.
Semester I tahun 2020, volume transaksi di Sistem Perdagangan Alternatif tercatat sebesar 3.857.236,70 Lot, atau Bertumbuh 29% dibandingkan dengan volume transaksi di semester I tahun 2019 yang tercatat sebanyak 2.994.556,00 lot. Transaksi di Sistem Perdagangan Alternatif tersebut meliputi Currency, Index dan Komoditi SPA.
Sedangkan untuk transaksi Multilateral, sepanjang sepanjang semester I tahun 2020, tercatat volume transaksi sebanyak 806.473 lot, mengalami pertumbuhan sebesar 45 % dibandingkan semester I tahun 2019, dimana volume transaksi tercatat sebanyak 558.001 lot.
“Pencapaian semestar I tahun 2020 ini merupakan hal menggembirakan. Karena di tengah situasi ekonomi Indonesia yang sedang dilanda wabah Covid-19, KBI bisa mencatatkan kinerja yang positif. Dan dengan pencapaian yang ada di semester I tahun 2020 ini, kami optimis target kinerja KBI di tahun 2020 dapat tercapai,” ungkap Fajar.
Fajar optimistis kinerja KBI akan tumbuh positif pada semester II tahun 2020 dan dapat mencapai target. Hal ini melihat bahwa industri perdagangan berjangka komoditi cukup tahan terhadap goncangan ekonomi, baik nasional maupun global. KBI juga \terus mendorong peningkatan transaksi di perdagangan berjangka komoditi di Bursa Berjangka Jakarta, tentu dengan berbagai upaya edukasi serta literasi kepada masyarakat terkait investasi ini. Indonesia memiliki potensi besar untuk tumbuhnya industri perdagangan berjangka komoditi.