Kinerja PT PP Presisi 2019 Ciamik Berkat Sustainability Growth

E-Magazine Januari - Maret 2025

Jakarta, Bumntrack.co.id – PT PP Presisi, perusahaan konstruksi terintegrasi yang menyediakan jasa konstruksi secara terintegrasi dari kapabilitas yang meliputi civil work, ready mix, foundation, formwork, erector, mining services, tunnel, dan heavy equipment rental sepanjang 2019 mencatatkan peningkatan pendapatan besih sebesar 26,3 persen YoY dari Rp3,1 triliun menjadi Rp3,9 triliun.

“Di tengah kondisi pasar konstruksi yang kurang konduksif di sepanjang 2019, Perseroan tetap dapat membukukan pertumbuhan kontrak baru sebesar 13,5 persen serta pendapatan bersih sebesar 26,3 persen berkat pengelolaan kegiatan usaha konstruksi dan non-konstruksi secara terintegrasi sehingga meningkatkan perolehan pendapatan serta efisiensi sumber daya,” kata Direktur Keuangan PP Presisi, Benny Pidakso di Jakarta, Rabu (18/3).

Menurutnya, Kinerja Perseroan yang ciamik tidak terlepas dari usaha-usaha Perseroan mengimplementasikan sustainability growth melalui inovasi (preform), peningkatan kapabilitas di konstruksi (soil improvement) dan nonkonstruksi (bio-remediasi) serta memperluas bisnis di non konstruksi (infrastruktur jalan tambang & jasa pertambangan) serta menekankan kembali pentingnya sustainability development di lingkungan Perseroan beroperasi dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan melalui inisiatif green contractor.

“Dari usaha tersebut, laba Bersih yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk meningkat 1,5 persen YoY dari Rp326,4 miliar menjadi Rp331,3 miliar. Sedangkan EBITDA meningkat 28,0 persen YoY dari Rp926,9 miliar menjadi Rp1.186,8 miliar,” tambahnya.

Lebih lanjut disampaikan bahwa, segmen usaha konstruksi merupakan kontributor terbesar yaitu sebesar 84,4 persen, yang mencatatkan peningkatan sebesar 31,0 persen dari Rp2,5 triliun menjadi Rp3,3 triliun pada tahun 2019. Peningkatan tersebut sebagian besar berasal dari penyelesaian dan progres proyek-proyek infrastruktur strategis nasional, seperti 3rd Runway Bandara International Soetta, Bandara International Kulon Progo-Yogyakarta, Overlay Bandara International Minangkabau, Proyek Pengembangan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Jalan Tol Pandaan-Malang, Jalan Tol Manado-Bitung, Jalan Tol Serang-Panimbang, Jalan Akses PLTA Cisokan, Jalan Trans Selatan Jawa Lot 9: Balekambang-Kedungsalam, Malang, Bendungan Way Sekampung, Bendungan Leuwi Keris, Proyek Pollux Batam, serta Proyek Erector PLTD Senayan dan PLTMG Bangkanai.

“Jumlah Ekuitas meningkat 11,5% dari Rp2,8 triliun menjadi Rp3,2 triliun, yang mana Ekuitas Yang Diatributasikan kepada Pemilik Entitas Induk meningkat 10,3% dari Rp2,3 triliun menjadi Rp2,5 triliun. Peningkatan tersebut sebagian besar berasal dari peningkatan saldo laba sebesar 47,8% dari Rp488,4 miliar menjadi Rp721,7 miliar,” pungkasnya.

Bagikan:

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.