
Jakarta, Bumntrack.co.id – Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo terus menjaring berbagai masukan dari stakeholders untuk membangun industri kelautan dan perikanan ke depan. Sejalan dengan itu, Menteri Edhy menerima kunjungan jajaran direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perum Perikanan Indonesia (Perindo) di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
“Perindo agar melihat peluang yang ada untuk bekerjasama dengan KKP memajukan industri kelautan dan Perikanan Indonesia. Salah satunya, mengembangkan penyediaan benih untuk budidaya perikanan. Hal ini mengingat kondisi lapangan di mana masih banyak pembudidaya yang mengeluhkan tentang harga pakan yang mahal sehingga memberatkan usaha mereka,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (9/11).
Saat ini, Perindo memiliki pabrik pakan ikan dan pakan udang dengan produksi 30 ton/jam di Subang, Jawa Barat. Farida menyampaikan, Perindo juga masih memiliki lahan yang dapat digunakan utnuk pengembangan sektor budidaya.
Menteri Edhy mengarahkan agar Perindo mengembangkan benih pakan yang memperhatikan kebutuhan para pembudidaya. Hal ini akan menghidupkan usaha budidaya yang berkelanjutan dalam jangka panjang. Dengan begitu, kedua belah pihak pun akan sama-sama diuntungkan.
“Jangan diperes karena mereka itu harus hidup. Jangan juga mereka diwadahi, sementara mereka tidak bisa tumbuh. Dengan pertumbuhan mereka semakin besar, semakin banyak yang mereka bisa perbuat,” ujarnya.
Menteri Edhy mengatakan, sudah sewajarnya BUMN sebagai tangan kanan negara berperan mengedepankan pemberdayaan masyarakat, di samping mengejar laba perusahaan semata. “Memang ini kelebihan kita BUMN. Kalian menjalankan Undang-Undang BUMN yaitu untuk men-trigger ekonomi. Selain itu, menyerap lapangan pekerjaan,” ucapnya.
Ia mengatakan, KKP terbuka untuk bekerja sama dengan Perindo dalam program-program yang sejalan. Meskipun begitu, ia menekankan agar Perindo bekerja secara profesional dan tidak melimpahkan pekerjaan tersebut kepada subkontraktor.
“Tapi kami mau profesional loh, jangan nanti disubkon. Boleh kalian memberdayakan pembudidaya di daerah yang kualitasnya bagus, tapi jangan ditinggal begitu saja dan terima beres. Kalian advokasi, pengawasan langsung ke lokasi,” pintanya.
Selanjutnya, Menteri Edhy juga mengingatkan agar Perindo terus mengoptimalkan operasionalisasi Pasar Ikan Modern yang telah dibangun di sejumlah kota di Indonesia. “Saya mau Pasar Ikan Modern itu benar-benar bermanfaat. Selain untuk mengakomodir pasar ikan dari lapangan, juga bisa dimanfaatkan untuk kuliner,” katanya.
Ia menekankan agar pusat kuliner (food court) yang menjadi salah satu fasilitas PIM diperhatikan kebersihannya. Dengan begitu, diharapkan PIM dapat menarik minat semakin banyak pengunjung.