Kuartal I/2023, Pelindo Regional 4 Catat Jumlah Barang Capai 168,24 Persen
Bumntrack.co.id. Jakarta – Pada kuartal I/2023, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 4 mencatat jumlah bongkar muat barang di seluruh pelabuhan kelolaan di wilayah timur Indonesia mencapai kenaikan sebesar 168,24 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sampai dengan April 2023, jumlah barang yang turun dan naik dari atas kapal sebanyak 14.904.734 ton/m3. Kelancaran distribusi barang di seluruh pelabuhan yang terdapat di 11 provinsi di Kawasan Timur Indonesia (KTI) ini memantik pencapaian yang cukup siginifikan tersebut. Tak hanya bongkar muat barang, Pelindo Regional 4 juga mencatat bahwa arus penumpang juga mengalami capaian yang cukup tinggi dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2022 lalu.
“Jumlah penumpang naik dan turun di pelabuhan kelolaan Pelindo di Regional 4 tercatat sebanyak 1.936.723 orang atau mencapai sebesar 129,79 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” kata Regional Head 4 Pelindo Enriany Muis dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (7/6/23).
Peningkatan kinerja tersebut tentu juga didukung oleh percepatan port stay dan cargo stay yang semakin menunjukkan perubahan signifikan di seluruh pelabuhan kelolaan utamanya di Regional 4. “Pasca merger, Pelindo khususnya Regional 4 memang fokus pada implementasi change management yang bertujuan pada standar nasional dengan berdasarkan pada planning dan controlling serta kerja sama dengan subholding,” terang Enriany.
Hal itu menurut dia berdampak pada kinerja pelabuhan. Contohnya, saat ini di Pelabuhan Ambon, port stay yang tadinya 3 hari, kini telah berkurang menjadi hanya 1 ½ hari. Kemudian juga di Pelabuhan Makassar, sebelumnya port stay-nya 2 hari, saat ini menjadi hanya 1 hari dan di Pelabuhan Tolitoli dari 3 hari menjadi 2 hari.
“Untuk mendukung pencapaian kinerja yang optimal, kami juga telah melakukan standarisasi pelayanan dan digitalisasi,” kata Division Head Operasi Pelindo Regional 4, Yusida M. Palesang.
Digitalisasi membuat pelayanan yang dilakukan di semua pelabuhan berjalan dengan semakin cepat dan lebih efisien. Adapun implementasi digitalisasi yang dilakukan yaitu penerapan aplikasi untuk pelayanan kapal yaitu Phinisi, yang digunakan secara seragam di seluruh pelabuhan di Indonesia. Di mana implementasinya akan dilaksanakan secara bertahap.
“Melalui semua upaya yang sudah dilakukan Perseroan, diharapkan imbas terbesar adalah terhadap perekonomian daerah maupun nasional yang tentunya akan berdampak pula pada kehidupan sosial masyarakat,” tutup Enriany.