Bumntrack.co.id. Jakarta – PT Timah (TINS) sebagai anggota BUMN holding industri pertambangan MIND ID berhasil mencapai laba bersih sebesar Rp1,04 triliun. Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2022, perusahaan yang berpusat di Pulau Bangka Belitung ini membagi dividen sebanyak 30 persen atau senilai Rp 312 miliar.
“Laba yang didapatkan tersebut membuktikan TINS mampu merealisasikan kinerja keuangan dengan baik,” kata Sekretaris Perusahaan MIND ID Heri Yusuf.
Seiring dengan penurunan 11% beban pokok pendapatan dan 6% beban usaha, TINS berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp12,50 triliun. Pada 2022, TINS berhasil memproduksi bijih dan logam timah.
Masing-masing produksinya mencapai 20.079 ton dan 19.825 metrik ton. Adapun penjualan logam pada 2022 mencapai 20.805 metrik ton.
Pada akhir 2022, posisi nilai aset perseroan sebesar Rp13,07 triliun, sedangkan posisi liabilitasnya sebesar Rp6,03 triliun. Angka tersebut turun 28 persen jika dibandingkan dengan posisi akhir pada 2021, yakni sebesar Rp8,38 triliun. Penyebabnya, berkurangnya pinjaman jangka pendek.
Pencapaian lain PT Timah adalah berkontribusi kepda negara dalam bentuk pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp1,52 triliun pada 2022, meningkat 96 persen jika dibandingkan pada 2021 yang mencapai Rp777,1 miliar.
Adapun kontribusi pajak dan PNBP TINS selama empat tahun terakhir adalah sebesar Rp818,7 M (2018), Rp1,2 T (2019), Rp677,9 M (2020), Rp777,1 M (2021), dan Rp1,52 T (2022).
Secara Tingkat Kesehatan Perusahaan, PT Timah Tbk juga berhasil meraih poin tinggi, yakni 86,54 yang berarti termasuk predikat sehat (AA) atau poin lebih dari 80 sampai dengan 95.
Selain memberikan kontribusi kepada negara, TINS juga tetap secara konsisten melaksanakan program TJSL bagi masyarakat di wilayah operasionalnya untuk mendukung pembangunan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.
“Pencapaian TINS tentu tak terlepas dari kepercayaan para pemilik saham. Oleh sebab itu, TINS terus berupaya menjaga kepercayaan pemilik saham dengan melakukan langkah-langkah strategis,” ucap Heri.
TINS secara konsisten melakukan efisiensi dan efektifitas di seluruh rantai bisnis, termasuk efisiensi biaya peleburan dengan mengoperasikan smelter baru berteknologi TSL Ausmelt Furnace. Manajemen selalu selektif dalam merespons dinamika pasar timah dunia mengungat harga yang fluktuatif.
Sekretaris Perusahaan PT TIMAH Tbk, Abdullah Umar menilai pencapaian tersebut tak terlepas dari peran perseroan yang terus beradaptasi menghadapi bisnis pertimahan yang dinamis.
“TINS terus berupaya memperbaiki dan meningkatkan profitabilitas, konsisten menjalankan efisiensi biaya dan efektifitas kerja, serta memperkuat fundamental perseroan berbasis teknologi dan kualitas SDM yang mumpuni di bidangnya,” ucapnya.
Dalam rapat tersebut juga menyetujui perubahan pengurus di tubuh PT TIMAH Tbk. Berikut susunannya:
Direktur Utama: Ahmad Dani Virsa
Direktur Operasi dan Produksi: Nur Adi Kuncoro
Direktur Keuangan: Fina Eliani
Direktur SDM: Tigor Pangaribuan
Direktur Pengembangan Usaha: Koko Wigyantoro
Komisaris Utama: M. Alfan Baharudin
Komisaris Independen: Agus Rajani Panjaitan
Komisaris: Yudo Dwinanda Priaadi, Sufyan Syarif, dan Rustam Effendi.
