BERITA

Masuki 2024, Phapros Bakal Fokus Pada Pengembangan Produk Inovatif dan Bisnis Ekspor

Jakarta, BUMN TRACK – PT Phapros Tbk terus menjaga performa dengan menyediakan produk inovatif yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Emiten berkode saham PEHA ini meyakini bahwa inovasi menjadi salah satu kunci menjaga eksistensi perusahaan.

Untuk terus mendorong inovasi atas produk baru, Phapros memiliki beberapa strategi, diantaranya pengembangan fokus pada kelas terapi di kategori obat jual bebas atau over-the-counter (OTC) serta produk biologi berupa biomaterial. Berbagai pengembangan ini dilakukan dengan skema A-B-G-C yaitu kolaborasi dengan mitra strategis seperti universitas dan lembaga penelitian baik di dalam maupun luar negeri.

“Produk biomaterial adalah sebuah kebutuhan di masa depan. Saat ini, kami telah memiliki produk material berupa Bonefill Ortho Cube, yakni alat kesehatan yang digunakan untuk mengisi ruang kosong atau celah pada tulang yang akan memfasilitasi penyembuhan atau regenerasi tulang dan biasanya terjadi pada kasus-kasus trauma,” kata Direktur Utama PT Phapros Tbk, David Sidjabat di Jakarta, Jumat (22/12/23).

Produk ini, lanjutnya, memiliki TKDN yang tinggi yaitu lebih dari 60% dan merupakan hasil kerja sama dengan RSUD Dr. Soetomo.

“Di sisi lain, untuk segmen obat jual bebas kami berencana meluncurkan produk – produk baru dengan sediaan yang lebih inovatif untuk melengkapi portofolio produk backbone Phapros selain Antimo, serta rejuvenasi produk existing untuk optimalisasi performa dan memperpanjang product life cycle,” tambahnya.

Untuk roadmap produk farma ataupun biomaterial dalam 5 tahun ke depan, Phapros (PEHA) telah memiliki produk inovatif end-to-end dari kelas terapi antibiotik, antidiabetes, antihipertensi ataupun produk untuk meningkatkan stamina pria yang telah lama ditunggu.

Adapun sediaan-sediaan tersebut akan diformulasikan dalam bentuk innovative dosage form, baik extended release, modified release, ataupun slow release. Sehingga, penggunaan akan lebih nyaman, biaya lebih rendah, dan efektivitas lebih baik.

Sebelumnya, Phapros telah meluncurkan lebih dari 6 (enam) produk baru sepanjang 2023, diantaranya seperti obat antituberkulosis, multivitamin serta antioksidan.

Di sisi lain, Phapros juga telah melakukan ekspor ke beberapa negara di wilayah Asia Tenggara seperti Kamboja dan Filipina di tahun ini.

“Kamboja merupakan negara pertama tujuan ekspor kami di tahun 2014 lalu, dan sampai saat ini mereka masih menjadi pelanggan setia produk-produk Phapros. Hal itu menandakan bahwa produk – produk yang kami produksi memiliki kualitas yang teruji, tak hanya di dalam negeri, bahkan di luar negeri,” ujar David

Total produk yang diekspor adalah sebanyak lebih dari 40.000 box dalam sekali pengiriman. Sebelumnya, pada Bulan April dan September 2023 lalu emiten berkode saham PEHA ini juga telah mengekspor beberapa jenis obat berbeda ke Filipina.

Tak hanya menjangkau pasar Asia Tenggara, Phapros bersama anak usahanya PT Lucas Djaja Group juga telah menjangkau negara-negara di Timur Tengah hingga Amerika Latin. David mengatakan bahwa salah satu negara di Amerika Latin yang rutin menjadi tujuan ekspornya adalah Peru.

“Phapros sudah rutin mengekspor obat anti TBC-nya ke Peru sejak 2019 karena di sana belum ada perusahaan farmasi lokal yang memproduksi obat TBC, padahal menurut World Health Organisation (WHO), prevalensi kasus TBC di Peru merupakan yang tertinggi di wilayah Amerika,” tambahnya.

Sementara itu, Phapros juga menyatakan kesiapannya untuk menjadi garda terdepan atas segala potensi kenaikan kasus Covid 19 selama liburan Panjang di penghujung 2023 ini.

“Kami juga menghimbau agar masyarakat, terutama pelaku perjalanan selama liburan ini bisa kembali menerapkan protokol kesehatan, menjaga daya tahan tubuh dengan makanan bergizi seimbang serta mengonsumsi suplemen multivitamin bila perlu,” tutupnya.

Artikel Terkait

Back to top button