Mengedepankan Sentuhan Nurani
Mengelola SDM artinya mengelola manusia. Butuh seni dan keterampilan yang mumpuni agar tercipta hubungan harmonis, sehingga memiliki satu semangat dalam menggapai visi dan misi perusahaan.
Perjalanan karier yang mengiringi Bob Indiarto A Susatyo cukup beragam. Sebelum dipercaya menjadi Direktur SDM & Umum PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) sejak empat tahun lalu, Bob lama berkecimpung di bidang produksi. Selama 26 tahun di sana, pengalaman yang ia jalani pun sungguh berbeda.
“Bedanya, kalau dulu yang ditangani benda mati, seperti mesin, compressor, reactor yang enggak bisa protes. Sekalinya protes langsung mesinnya mati. Kalau sekarang yang dikelola adalah manusia, sehingga tidak bisa hanya pakai akal, tapi juga harus pakai hati dan nurani,” ungkapnya.
Oleh karenanya, pria kelahiran Bandung, 8 Agustus 1961 ini mengutarakan, dibutuhkan seni tersendiri dalam mengelola SDM yang dilimpahkan segenap perasaan oleh Sang Maha Kuasa. “Tentunya, kita tidak boleh lepas dari perasaan, empati dan kasih sayang. Dan yang terpenting, kalau bekerja di BUMN itu harus jujur. Komposisi spiritual leadership harus diutamakan,” serunya mengingatkan.
Dirinya yakin, beberapa kasus fraud yang sempat menimpa perusahaan pelat merah dikarenakan kurangnya perhatian akan prinsip spiritual leadership. Di sana ada nilai-nilai agung yang seharusnya dijunjung, seperti wisdom, kejujuran, empati, kasih sayang antar sesama. Kurangnya perhatian akan nilai-nilai tersebut, membuat mereka terlena dan terjerumus pada jurang yang mematikan.
Bagi Bob, mengelola SDM juga membuatnya makin dekat dengan keluarga. Untuk melepas penat, ayah tiga putri ini memiliki hobi bermanjaan dengan kedua cucunya. “Pusing dan stress hilang seketika kalau sudah bermain bersama cucu,” katanya tersenyum. Baginya, mereka adalah tempat yang paling tepat untuk melampiaskan kepenatan. Jauhnya jarak antara Jakarta dan Palembang pun sudah tak dirasakannya lagi.
Kepada ketiga putrinya, juga bagi karyawannya yang didominasi oleh kaum milenial, Bob senantiasa mengingatkan mereka untuk selalu mengutamakan doa dan mendekatkan diri dengan Sang Pencipta. Sebab ia yakin, doa akan menuntun ke mana saja seseorang akan melangkah. “Setinggi apapun ilmu yang kita miliki, tanpa diback up dengan doa maka semua akan sia-sia,” pungkas Bob.