
Jakarta, Bumntrack.co.id – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Luar Negeri berkolaborasi agar perekonomian Indonesia paska pandemi Covid-19 bisa pulih dengan cepat. Langkah kolaborasi yang dilakukan untuk menjalankan visi BUMN Go Global.
Berdasarkan data dinamis yang dikumpulkan dari seluruh Perwakilan RI, nilai investasi outbound BUMN di seluruh dunia mencapai USDD17,5 miliar. Kesepahaman ini diharapkan dapat meningkatkan nilai invesasi BUMN diluar negeri dan mendorong performa ekspor Indonesia. Selain itu, area kerja sama juga mencangkup upaya match making antara BUMN dan investor asing yang berminat melakukan inbound investment di Indonesia sesuai dengan sektor yang diminati.
“BUMN mencanangkan program BUMN Go Global untuk mendukung supply chain dalam memasarkan produk di pasar strategis. Saat ini merupakan momentum yang spesial karena terdapat persamaan kesadaran dan visi untuk mendorong pengembangan BUMN di pasar global, sehingga dapat meningkatkan jumlah transaksi dan nilai investasi outbound BUMN, serta dapat memajukan kepemimpinan Indonesia di luar negeri,” ujar Menteri BUMN, Erick Thohir di Jakarta, Jum’at (17/7).
Sejauh ini, beberapa perusahaan BUMN telah berkibar di luar negeri. BUMN tersebut antara lain PT INKA yang telah menjalin kerjasama proyek gerbong kereta api dengan pemerintah Bangladesh. Juga BUMN pertahanan yang melakukan ekspor berbagai produk seperti PistolG2 Elite, Amunisi Peluru, Medium Tank, Kapal Kargo, Pesawat CN 235-220 dan lainnya. Selain itu Bio Farma saat ini telah memproduksi dan memasarkan vaksin polio di berbagai negara seperti Angola, Somalia dan Ethiopia.
Untuk mencapai tujuan tersebut, kedua Kementerian menyepakati kemungkinan pembentukan tim taktis yang terdiri dari perwakilan kedua Kementerian dan unsur perwakilan BUMN yang memiliki kesiapan dan kapasitas untuk melakukan outbound investment. Tim ini berkolaborasi mengawal dari tahap identifikasi peluang investasi, penjajakan mitra dan akses permodalan, hingga pelaksanaan investasi serta perlindungan terhadap investasi Indonesia di luar negeri. Nota kesepahaman bersama ini berlaku hingga empat tahun dan secara berkalaakan dimonitor dan dievaluasi.
“Pembentukan Tim Bersama BUMN Go Global antara Kementerian Luar Negeri dan Kementerian BUMN ini dimaksudkan untuk sinergitas pengembangan BUMN di pasar global dan meningkatkan kerjasama dengan mitra partner strategis,” tambah Menlu, Retno Marsudi.
Diharapkan dengan adanya kerjasama dan asistensi mengenai diplomasi ekonomi ini dapat memperluas jaringan partnership, potensi investasi BUMN dan peluang untuk memasarkan produk BUMN di kancah Internasional.