Menteri BUMN: Harga Tiket Pesawat Garuda, Citilink dan Pelita Air Turun Jelang Nataru

Menteri BUMN Pastikan Harga Tiket Pesawat Turun Jelang Nataru
E-Magazine November - Desember 2024
Menteri BUMN Pastikan Harga Tiket Pesawat Turun Jelang Nataru

Jakarta, BUMN TRACK – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meninjau kesiapan angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno- Hatta, Banten, Rabu (4/12/2024).

Dalam kunjungannya, Erick memastikan keputusan penurunan harga tiket pesawat sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto telah terealisasi.

“Kunjungan hari ini untuk memastikan keputusan penurunan harga tiket pesawat benar-benar terealisasi. Tadi saya bersama Direksi Garuda, Citilink, dan Pelita Air ngecek harga tiket, ternyata benar turun. Ini juga berkat kerja sama dengan Pertamina dan pengelola bandara. Kami mencoba membantu harga tiket lebih baik sesuai dengan instruksi Bapak Presiden,” jelas Menteri BUMN, Erick Thohir di Jakarta, Rabu (14/12/24).

Meski demikian, Erick menegaskan bahwa upaya ini belum selesai dan akan terus dievaluasi. “Ada target pada 15 Desember, akhir bulan saya cek lagi, dan nanti Maret juga saya cek lagi. Ini proses yang harus terus diperbaiki,” tambahnya.

Erick juga menyoroti pentingnya perubahan pola pikir masyarakat dalam merencanakan perjalanan. Menurutnya, kebiasaan membeli tiket di menit-menit terakhir sering menjadi penyebab kenaikan harga tiket yang dikeluhkan.

“Dampak penurunan harga tiket terhadap peningkatan jumlah penumpang mungkin baru terlihat satu minggu lagi. Orang Indonesia biasanya beli tiket di akhir-akhir keberangkatan, sama seperti beli tiket bola. Begitu tiket habis, baru marah,” ujar Erick.

Perbaikan Sistematis dan Roadmap Lima Tahun
Dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 280 juta, Erick menyadari bahwa kapasitas bandara tidak akan cukup jika tidak ada perencanaan yang sistematis. Oleh karena itu, pemerintah sedang menyusun roadmap lima tahun untuk mengantisipasi lonjakan penumpang di masa liburan seperti Nataru dan Lebaran.

“Pemerintah ingin semuanya terencana. Tidak bisa lagi sifatnya musiman atau kagetan. Kita sedang membuat rencana lima tahun ke depan, bagaimana situasi Lebaran dan Nataru bisa lebih tertata,” jelas Erick.

Ia menambahkan upaya ini melibatkan kerja sama lintas kementerian dan sektor swasta.

“Pak Menko (Menteri Koordinator bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan. Agus Harimurti Yudhoyono) setuju, Pak Menteri Perhubungan (Dudy Purwagandhi) setuju, Ibu Menteri Pariwisata (Widiyanti Putri Wardhana) setuju. Tidak hanya BUMN, tetapi sektor swasta juga harus terlibat. Semua ini harus dilakukan bersama-sama,” lanjut Erick.

Dengan langkah-langkah ini, Dirinya berharap peningkatan layanan dan penurunan harga tiket dapat mendukung kenyamanan masyarakat selama periode liburan akhir tahun, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata Indonesia.

Dirinya mengimbau masyarakat perlu mulai merencanakan perjalanan jauh-jauh hari, seperti yang lazim dilakukan di negara lain.

“Kalau di luar negeri, orang sudah booking tiket dan hotel jauh-jauh hari. Tidak bisa lagi mendadak. Ketika dadakan, harga tiket pasti mahal,” sambung Erick.

Dirinya menceritakan pengalamannya saat kuliah di luar negeri. “Dulu saya cari tiket murah dari koran. Tiket murah itu biasanya tidak direct, harus transit dua kali. Jadi, memang semuanya harus direncanakan,” katanya

Bagikan:

#BUMN Award #BBMA Award
#Anugerah BUMN 2024
#BTN Persaingan Usaha  #3000 KPR Prabowo #Talenta BSI. #Pengelolaan sampah BNI. #Akad Masal KPR BTN

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.