
Jakarta, Bumntrack.co.id – Dalam rangka menjawab tantangan transisi energi memasuki fase akselerasi dekarbonisasi menuju net-zero, PT Pertamina (Persero) melakukan kerjasama dengan ExxonMobil Indonesia. Kedua perusahaan akan memberikan dukungan kepada afiliasi bisnis untuk melakukan sinergi dan kolaborasi yang saling menguntungkan. Beberapa potensi kerjasama skala global multi-tahun telah teridentifikasi. Potensi tersebut antara lain pengembangan riset dan teknologi migas di sektor hulu dan hilir, termasuk melakukan kajian dalam pengembangan dan penerapan teknologi rendah karbon, juga kerjasama lain untuk meningkatkan value perusahaan masing-masing di
berbagai mata rantai bisnis hilir migas.
“Saya menyambut baik penguatan kerjasama Pertamina dengan ExxonMobil Indonesia ini, juga dukungan yang diberikan Ibu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Ini adalah langkah nyata dan kolaboratif untuk menjawab tantangan transisi energi yang sudah memasuki fase akselerasi dekarbonisasi menuju net-zero. Ini tidak bisa dilakukan sendiri, perlu dukungan dan kerjasama dengan berbagai pihak,” kata Menteri BUMN, Erick Thohir di Jakarta, Jumat (24/9).
Potensi pengembangan kolaborasi lainnya antara lain pengembangan Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) untuk menekan emisi karbon dan sebagai bagian dari upaya Enhance Oil and Gas Recovery di sumur-sumur Pertamina untuk meningkatkan produksi migas negara.
“Setelah sejak 1971 Pertamina dan ExxonMobil sudah memiliki kerjasama strategis pada sisi Upstream, kali ini dilakukan penandatanganan pada Downstream atau hilirisasi dengan ExxonMobil agar Indonesia mendapatkan akses infrastruktur energi yang baik kedepannya,” tambah Wakil Menteri BUMN I, Pahala N. Mansury.
Kolaborasi ini diharapkan dapat mendorong penguatan hilirisasi industri migas terutama terkait pemanfaatan teknologi ExxonMobil untuk Pertamina dalam meningkatkan kapabilitas kilang, petrokimia, lubricant, dan produk turunan lainnya, serta memperluas akses pasar turunan produk migas. Kerjasama ini akan dikembangkan pada kolaborasi pada penanganan isu global terkait penyelamatan lingkungan melalui studi bersama dan peluang bisnis dalam teknologi rendah karbon termasuk Carbon Capture, Utilization and Storage.
Kerjasama ini juga sejalan dengan aspirasi global Pertamina pada aspek Environment, Social and Governance. “Saat ini kolaborasi CCUS sedang dalam pembahasan lebih lanjut dan diharapkan dapat merepresentasikan kolaborasi G2G untuk tujuan yang lebih besar dan saling menguntungkan,” kata Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati.