
Jakarta, BUMN TRACK – PT PAL Indonesia meluncurkan 1 unit Kapal Pembangkit Listrik Terapung atau yang dikenal dengan BMPP (Barge Mounted Power Plant) berkapasitas 60 MW pesanan PT PLN Indonesia Power.
“Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara II ini merupakan pembangkit listrik terapung yang dikembangkan bersama antara PT PAL Indonesia dengan PT PLN Indonesia Power. Semoga sinergi ini dapat terus terjaga untuk mewujudkan kemandirian kelistrikan nasional yang kita cita-citakan bersama. BMPP Nusantara II siap mewujudkan listrik untuk kehidupan yang lebih baik,” kata Kepala Divisi Rekayasa Umum PT PAL Indonesia, Aris Suharyono dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (7/5/24).
Unit BMPP ini menyandang nama BMPP Nusantara II – 60MW yang merupakan salah satu amanat yang tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang telah dicanangkan oleh pemerintah. BMPP ini tercakup dalam suatu proyek RUPTL 150MW dan merupakan fase kedua dari 1 rangkaian BMPP yang terdiri dari 2 unit BMPP 60 MW dan 1 unit yang dapat memuat pasokan listrik hingga 30 MW.
“Melalui program pengadaan BMPP ini, nantinya diharapkan dapat membantu distribusi kelistrikan terutama di wilayah-wilayah 3T dan defisit bahkan area yang membutuhkan investment lebih di sektor elektrisitas. Kami juga menyampaikan terimakasih banyak kepada PT. PAL yang telah sangat berusaha keras untuk menyelesaikan proyek pengadaan rangkaian unit BMPP ini,” kata Fardhian Windo selaku Vice President Construction Control dari PT PLN Indonesia Power.
Selain itu, unit BMPP ini juga didesain dengan 6 unit Dual Fuel Engine, dapat dioperasikan dengan mode BBM (diesel) atau mode Gas sertadilengkapi dengan sistem operasi otomatis sehingga dapat bekerja secara lebih optimal dengan biaya operasional yang lebih minim. Pun unit BMPP Nusantara II memiliki desain yang cukup compact dan tingkat mobilitas yang tinggi; sehingga dapat bekerja dengan maksimal terutama alokasi penugasan di wilayah Kolaka, Sulawesi yang dikelilingi oleh perairan-perairan dangkal.
BMPP Nusantara II-60MW ini juga direncanakan supaya dapat menjadi alat pengubah energi (Transistor energy project). Proyek ini juga menjadi salah satu dari rangkaian program yang strategis pemerintah yang telah dicanangkan sejak 2 tahun lalu, tepatnya saat diselenggarakannya kongres G-20.
“Unit BMPP ini dirancang dengan menggunakan teknologi dual fuel yang mendukung terjadinya proses transisi teknologi. Mudah-mudahan dengan adanya teknologi dual fuel di unit BMPP Kolaka II, emisi yang dihasilkan selama proses operasi unit BMPP ini turun menjadi skala kecil sehingga unit BMPP semakin siap untuk beroperasi secara optimal,” jelasnya.
Setelah seremoni shipnaming & launching unit BMPP Nusantara II – 60MW, tahapan proyek memasuki tahap instalasi sejumlah komponen pelengkap sehingga unit ini akan dapat beroperasi dengan efisiensi maksimal, dan memberikan kontribusi yang signifikan dalam upaya memenuhi kebutuhan listrik wilayah Indonesia Timur.