Penyaluran Kredit Mandiri, 65 Persen Didominasi Segmen Wholesale

E-Magazine Januari - Maret 2025

Jakarta, Bumntrack.co.id – Bank Mandiri pada Triwulan IV/2019 mencetak laba bersih Rp27,5 triliun, tumbuh 9,9 persen dibanding akhir tahun 2018. Capaian ini didukung oleh pertumbuhan kredit konsolidasi yang sebesar 10,7 persen YoY hingga mencapai Rp907,5 triliun pada akhir tahun lalu.

Dalam penyaluran kredit, Bank Mandiri menjaga komposisi portofolio segmen wholesale 65 persen dan retail (bank only) di kisaran 35 persen agar dapat memberikan return yang optimal.

“Portofolio perseroan (bank only) di segmen wholesale sampai dengan kuartal IV tahun 2019 mencapai Rp516,4 triliun atau tumbuh 9,3 persen YoY. Sedangkan segmen retail sebesar Rp275,9 triliun, tumbuh 11,9 persen secara tahunan.,” kata Direktur Utama Bank Mandiri, Royke Tumilaar di Jakarta, Jumat (24/1).

Jika kredit korporasi menjadi penopang utama segmen wholesale dengan capaian Rp329,8 triliun, maka kredit mikro dan kredit konsumer menjadi andalan segmen retail dengan capaian masing-masing Rp123,0 triliun dan Rp94,3 triliun.

“Kredit korporasi kami tumbuh baik di kisaran 7,7 persen YoY dibanding tahun sebelumnya, sedangkan penyaluran kredit mikro naik 20,1 persen secara yoy. Sementara di kredit konsumer yang akhir tahun 2019 tumbuh 7,9 persen YoY, bisnis kartu kredit dan kredit kendaraan bermotor (auto loan) menjadi penyumbang terbesar dengan laju ekspansi masing-masing 20,1 persen YoY menjadi Rp13,8 triliun dan 9,6 persen YoY menjadi Rp34,6 triliun,” tambahnya.

Seiring keinginan perseroan mengoptimalkan fungsi intermediasi, Bank Mandiri juga menjaga komposisi kredit produktif seperti kredit investasi dan modal kerja, dalam porsi yang signifikan, yakni 77,4% dari total portofolio. Pada akhir tahun lalu, penyaluran kredit investasi tercatat mencapai Rp282,6 triliun dan kredit modal kerja sebesar Rp330,3 triliun.

Sebagai Agent of Development, Bank Mandiri juga turut berkontribusi dalam pembangunan nasional, berupa penyaluran kredit ke sektor infrastruktur yang mencapai Rp208,9 triliun dengan tingkat pertumbuhan mencapai 14,6% (YoY). Kredit tersebut disalurkan kepada berbagai sektor seperti tenaga listrik, transportasi, migas, energi terbarukan, dan lain-lain.

Untuk program Kredit Usaha Rakyat (KUR), pada sepanjang 2019, total KUR yang disalurkan mencapai Rp25,02 triliun, tumbuh 42,3% YoY atau mencapai 100,09% dari target tahun 2019 dengan jumlah penerima sebanyak 310.987 debitur. Dari jumlah tersebut, sebesar 50,10% disalurkan kepada sektor produksi, yakni pertanian, perikanan, industri pengolahan dan jasa produksi.

Di samping melalui program KUR, upaya Bank Mandiri membangun sektor riil juga diwujudkan melalui penyalurkan kredit UMKM sebesar Rp.92,23 triliun pada akhir tahun lalu, tumbuh 9,85% secara yoy, kepada 928.798 pelaku UMKM.

“Salah satu strategi kami dalam membangun sektor UMKM ini adalah dengan memanfaatkan value chain nasabah-nasabah wholesale, baik menjadi nasabah UMKM Bank Mandiri sendiri maupun menjadi target pasar hasil produksi nasabah UMKM Bank Mandiri,” kata Royke

Bagikan:

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.