Perempuan Tangguh Penyuka Tantangan
Bekerja di dunia perhotelan sejalan dengan passion Rika Rachmawati. Berbagai lompatan karir yang ia raih adalah berkat keuletan dan kerja kerasnya dalam mencapai sebuah target. “Saya ini orangnya kalau mau sesuatu, bakal dikejar terus sampai dapat,” selorohnya tersenyum.
Perempuan berdarah Betawi-Madura ini memulai karir sebagai staf Food and Beverage di Hotel Shangri-la Jakarta pada 2005. Dua tahun kemudian ia ‘naik pangkat’ menjadi Sales Coordinator dan tiga bulan setelahnya, yakni di awal 2008, kariernya meloncat menjadi Sales Executive Marketing.
Bulan Oktober di tahun yang sama, Rika menerima ‘pinangan’ Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta Selatan sebagai Sales Manager. Kemudian tahun 2010, ia menyeberang ke Hotel JW Marriot dan dipercaya menjadi Assistant Director of Sales and Marketing di Medan, Sumatera Utara. Setahun kemudian ia kembali ke Ibu Kota dan bekerja di Grand Sahid Hotel dengan posisi terakhir Regional Director of Sales and Marketing.
Segudang pengalamanya berkarir di hotel bintang lima, dari tingkat bawah hingga posisi top management, ‘memulangkannya’ ke Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta. Posisinya saat ini Cluster Director of Sales-Government, di mana Rika bertugas untuk mengembangkan peluang MICE, khususnya dari sektor kepemerintahan.
Iklim kerja di Ritz Carlton yang penuh kehangatan dan kekeluargaan itu ia tuangkan pula kepada stafnya. Perempuan yang memiliki prinsip “It’s better to be a lion for a day than a sheep all your life” itu menanamkan kepercayaan diri kepada stafnya untuk berpikir seperti pemimpin. “Saya bilang ke staf saya, kalian jangan memposisikan diri sebagai middle man. Tapi, berpikir dan bertindaklah seperti seorang pemimpin. Karena saya ingin suatu saat nanti mereka jadi leader, bukan follower,” ungkap Rika.
Jiwa yang menyukai tantangan ini teruji tangguh melewati aral melintang. Ia tangguh ke karir, tangguh pula di rumah tangga. Perempuan kelahiran 22 Juni 1982 ini sangat mencintai keluarga. Setiap pagi, ia menyempatkan diri menyiapkan sarapan untuk suami dan ketiga jagoannya, serta mengantarkan buah hatinya ke sekolah.
Setiap Minggu malam, ia juga setia mengantar dan mendampingi anaknya belajar mengaji di pesantren yatim piatu dekat kediamannya di Kota Wisata, Cibubur. “Saya ingin melatih kepekaan mereka, bahwa masih banyak orang yang kurang beruntung di luar sana, saya ingin anak-anak saya pandai bersyukur,” ungkap Ibu dari Alvaro, Malik dan Muhammad.
Apa yang ia contohkan, menurutnya, untuk memberi pemahaman kepada anak-anaknya agar kelak mereka menjadi pribadi yang tangguh, mandiri dan bertanggung jawab. “Anak saya laki semua, saya ingin kelak mereka berpikir bahwa perempuan itu hebat dan harus dijaga,” ujar Rika.
Pehobi traveling ini bersyukur atas segala pencapaian hidupnya. Ia bersyukur dapat menyeimbangkan karir dan rumah tangga. “Saya selalu tekankan ke anak-anak, hidup ini keras, kalian gak boleh lembek,” katanya.
Terkait hobinya, ia sepakat bahwa masih banyak potensi kekayaan Indonesia yang belum terjamah dan bisa dijadikan devisa Negara. Seperti Mandalika, Sumba dan Pantai Oetune di NTT.