BERITACSR

Pertagas Ubah Desa Sidomulyo Jadi Desa Wisata Edukasi Lembah Dewi Sri, Pendapatan Bertambah Rp20 Juta

Bumntrack.co.id. Jakarta – PT Pertamina Gas (Pertagas) Operasional South Sumatera Area memiliki program dan kegiatan sosial untuk meningkatkan taraf hidup yang ada di masyarakat di Desa Sidomulyo yang lumayan dekat dengan jalur pipa distrik pendopo. Melalui surat penunjukan dari DLH Kabupaten Muaraenim, Pertagas diminta untuk menjadi pendamping Desa Sidomulyo menuju Proklim. Setelah perusahaan menjadi pendamping pengembangan desa ini, ternyata ada issue ekonomi masyarakat yang sangat mengandalkan bisnis perkebunan kelapa sawit sebagai mata pencaharian utama meraka.

“Pada saat masa replanting tiba mereka tidak ada pendapatan. Kami mencari potensi yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan nilai ekonomi desa yaitu dengan pengembangan desa wisata edukasi Lembah Dewi Sri. Kenapa kita berbasis pada edukasi? Karena desa kita sudah menjadi desa percontohan untuk sepuluh desa di sekitar desa Sidomulyo,” kata Corporate Secretary Pertamina Gas (Pertagas), Fitri Erika di Jakarta, Sabtu (17/09/22).

Hasil pemetaan sosial yang dilakukan pada tahun 2019 menunjukkan bahwa Desa Sidomulyo memiliki masalah akses menuju desa yang sulit karena jalan yang belum baik. Selain itu, masyarakat juga memiliki rentan asset dan akses. Namun dibalik masalah, terdapat potensi untuk dikembangkan seperti banyaknya lahan tidur, etos gotong royong yang tinggi, keterampilan usaha di bidang makan dan kerajinan dan ketersediaan tenaga kerja usia muda.

Melalui pemetaan tersebut, beberapa Program CSR yang dilakukan seperti Kampung Sehat, Kampung Main, Kampung Edukasi, dan Kampung oleh-oleh. Kampung Sehat yaitu Cek Kesehatan Lansia, Cek Kesehatan Ibu Hamil & Balita, Fasilitas Batu Terapi dan Terapi Ikan. Untuk Kampung Main, programnya yaitu Photo Booth dan permainan tradisional, pemancingan ikan, kilam renang dan area panahan. Untuk kampung edukasi, ada penanaman tanaman hidroganik, bank bibit, pembuatan pupuk, rumah jamur tankos. Sedangkan kampung oleh-oleh menyediakan produk olahan dan minuman, olahan kerajinan dan olahan pupuk.

Ada beberapa tahapan yang dilalui mulai dari tahap inisiasi yang dilakukan pada 2019, kemudian tahap pengembangan pada 2020, tahap pemantapan inovasi dan program pada 2021, tahap penguatan pada 2022 dan tahap kemandirian pada 2023.

“Selama periode tersebut, Pertagas memberikan bantuan sarana prasarana berupa: Buku bacaan usisa dini; Perlengkapan administrasi perpustakaan desa; Tempat Sampah 3 Warna; Tanaman penghijauan; Gapura Wisata; Bangunan penjualan di lahan wisata; taman permainan anak; Pembibitan ikan; Bibit tanaman talas bening; plang-plang kampanye kesehatan; Area Panahan; pengadaan permainan tradisional; Kaos Kelompok Desa Wisata; Halte ecobrick; Baju tarian Tradisional; Gapura Proklim; Rumah Jamur Tankos; Perbaikan Desa wisata secara berkala; Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker, sarung tangan, dan Handsanitizer,” jelasnya.

Dari aspek peningkatan kapasitas sumber daya manusia, diadakan pelatihan berupa: Training Marketing and Packaging, Pelatihan ToT Ecobrick, Pelatihan pengolahan ecoenzym, Pelatihan budidaya jamur tankos. “Desa wisata yang berbasis edukasi ini juga mendukung untuk kegiatan benchmarking. Salah satunya setelah pelatihan pengembangan jamur tankos, sekarang desa Sidomulyo sudah bisa memanfaatkan limbah tankos sawit dijadikan sebagai media tanam jamur. Hal ini menjadi spot wisata edukasi baru untuk desa Sidomulyo,” jelasnya.

Dari pogram TJSL-CSR yang dijalankan, Pertagas berhasil membentuk Kelompok Sadar Wisata (PODARWIS) lembah Dewi Sri lengkap dengan izin usaha dan PIRT. Selain itu, Desa Sidomulyo juga menjadi desa percontohan PROKLIM dari kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dari sisi ekonomi, pendapatan Desa Wisata Trans Sidomulyo mampu mencapai Rp20 Juta per bulan dengan melibatkan 20 ibu-ibu. Sedangkan dari sisi lingkungan, Desa Sidomulyo mampu mengghasilkan olahan pupuk organik cair mencapai 20 liter per bulan. Podarwis Lembah Dewi Sri juga memanfaatkan 2 hektar lahan tidur menjadi lahan produktif.

“Untuk pemanfaatan sampak plastik menjadi ecobrick yang dikelola Podarwis Lembah Deri Sri mencapai 20 Kg/bulan,” jelasnya.

Atas keberhasilan Pertagas dan stakeholder terkait, Podarwis Lembah Dewi Sri meraih beberapa penghargaan seperti Program Kampung Iklim Lestari dari KLHK, Pengembangan Desa Wisata, Indonesia DEI dan ESG Award hingga Indonesia Green Award 2021.

Artikel Terkait

Back to top button