Pertama di Asia Tenggara, Bahan Baku Plastik Ramah Lingkungan Produksi Pertamina Group

Pertama di Asia Tenggara, Bahan Baku Plastik Ramah Lingkungan Produksi Pertamina Group (Foto: Ist)
E-Magazine November - Desember 2024
Pertama di Asia Tenggara, Bahan Baku Plastik Ramah Lingkungan Produksi Pertamina Group (Foto: Ist)

Jakarta, BUMN TRACK – PT Pertamina (Persero) berkomitmen dalam mengimplementasikan bisnis berkelanjutan. Salah satunya melalui pemanfaatan ekosistem hilir energi.

Pertamina melalui PT Polytama Propindo (Polytama) yang merupakan anak perusahaan PT Tuban Petrochemical Industries (TubanPetro) memproduksi produk petrokimia berupa plastik ramah lingkungan.

“Disebut ramah lingkungan karena bahan baku plastik jenis polipropelina ini mudah di daur ulang “iam recyclable” dengan metode pirolisis tanpa menghasilkan zat kimia berbahaya,” kata Direktur Commercial & Support Polytama, Dwinanto Kurniawan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (26/9/24).

Ekosistem hilir energi ini berbahan dasar propylene dalam fase gas, yang dihasilkan dari proses pengolahan (distilasi) Minyak Bumi sehingga menghasilkan produk petrokimia berupa bijih plastik sebagai bahan baku plastik yang ramah lingkungan.

Propylene dalam fase gas ini dihasilkan dari Kilang Balongan, Kilang Cilacap, Kilang Balikpapan yang merupakan unit operasi dikelola oleh PT Kilang Pertamina Internasional, Sub Holding Refining & Petrochemical Pertamina.

“Bahan baku plastik jenis polipropelina yang diproduksi Polytama dengan merk dagang Masplene®️ memiliki 2 (dua) bentuk yakni pellet maupun granule. Inovasi produk granule ini merupakan inovasi Polytama dan satu-satunya di Indonesia bahkan di Asia Tenggara,” jelas Dwinanto.

Beberapa sektor Industri secara nasional kemudian membuat produk olahan dari bijih plastik jenis polipropelina, masyarakat dapat membedakan plastik ramah lingkungan dengan mudah, yakni bertanda simbol segitiga dengan kode plastik 5, mulai dari kemasan makanan dan minuman, karung plastik, peralatan Rumah Tangga dari plastik, tas belanja spunbond, plastik film Laundry, karpet, masker, APD, hingga part otomotif dan elektronik.

Polytama menghasilkan bijih plastik jenis polipropelina sebanyak 300.000 ton Pertahun, 23.000-24.000 Metrik Ton (MT) perbulan atau 780-800 MT Per harinya. Produk Polytama juga telah memperoleh kualifikasi tanda sah capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dengan nilai 81,83%.

Menurut Dwinanto, untuk mendukung kemandirian sektor petrokimia, Polytama akan meningkatkan kapasitas perusahaan hingga dua kali lipat pada 2027 atau menjadi 600.000 ton per tahun dari yang sebelumnya 300.000 ton per tahun melalui proyek Polypropylene plant Balongan.

“Rencana Tahun 2027 akan menjadi 600.000 metrik ton. Itu artinya nanti 2027, Polytama akan menjadi produsen polipropilena terbesar di Indonesia,” pungkas Dwinanto.

Bagikan:

#BUMN Award #BBMA Award
#Anugerah BUMN 2024
#BTN Persaingan Usaha  #3000 KPR Prabowo #Talenta BSI. #Pengelolaan sampah BNI. #Akad Masal KPR BTN

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.