BERITA

Perumnas Bangun Hunian Berkonsep TOD di Stasiun Lumpang Parayasa

Jakarta, BUMN TRACK – Kemacetan di Jabodetabek menjadi polemik yang kerap dihadapi masyarakat. Maka perlu terobosan yang dapat mengurai dan membantu mengatasi permasalahan tersebut. Pemerintah pun mendorong para stakeholder terkait untuk menghadirkan terobosan yang relevan, seperti diantaranya pengembangan hunian yang terintegrasi transportasi umum atau hunian berkonsep TOD.

Kali ini, Perumnas tengah mengembangkan Samesta Parayasa yang berada di Parung Panjang, Bogor menjadi kawasan hunian tapak pertama Perumnas yang berskala besar dengan konsep TOD. Guna mendukung mobilitas penghuninya maupun masyarakat sekitar, memaksimalkan potensi serta nilai tambah berupa aksesibilitas dan konektivitas, maka Perumnas bersama PT KAI mencanangkan pembangunan stasiun baru yang terintegrasi langsung dengan Samesta Parayasa.

Stasiun KRL baru yang diberi nama Stasiun Lumpang Parayasa berada di antara relasi Stasiun Parung Panjang dan Stasiun Cilejit akan memberikan opsi dalam mobilitas yang baru bagi masyarakat sekitar kawasan Parung Panjang.

Secara keseluruhan, Perumnas telah melakukan pengembangan kawasan perumahan di Parung Panjang Bogor dengan total seluas 600 Ha atau setara lebih dari 34ribu jiwa pada lima sektor kawasan yang dibangun, di mana Samesta Parayasa seluas 200 Ha merupakan pengembangan terakhir pada sektor lima yang sedang digarap.

Guna meningkatkan nilai tambah sekaligus aksesibilitas pada kawasan perumahan Parung Panjang, Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan bersama Perumnas dan PT KAI telah menandatangani pernyataan bersama dalam membangun dan mengembangkan Stasiun Lumpang Parayasa.

“Bersama dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, PT KAI dan Perum Perumnas bersinergi untuk membangun dan mengembangkan Stasiun Lumpang Parayasa guna meningkatkan akses dari dan menuju Samesta Parayasa dan sekitarnya,” kata Direktur Utama Perum Perumnas, Budi Saddewa Soediro di Jakarta, Kamis (18/1/24).

Dengan adanya Stasiun Lumpang Parayasa yang mendukung implementasi hunian berkonsep TOD pada Samesta Parayasa, secara tidak langsung dapat berkontribusi menanggulangi masalah kemacetan dan polusi udara serta mengurangi tingkat stress di perjalanan. Sehingga secara bersamaan menjawab tantangan pada aspek lingkungan, yang selaras dengan program pemerintah atas ESG, serta menciptakan satu siklus perekonomian maupun gaya hidup baru bagi masyarakat sekitar.

​​Samesta Parayasa yang merupakan bagian dari program Hunian Milenial untuk Indonesia yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada April lalu, mampu menyerap lebih dari 50% konsumen milenial. Maka, fasilitas serta berbagai aspek yang menjadi preferensi milenial pada suatu hunian pun ditawarkan. Seperti desain hunian kekinian yang menggabungkan nilai estetika dan fungsionalitas, fasilitas keamanan yang baik, area komunal yang beragam, tersedianya ruang terbuka hijau dan kemudahan akses transportasi umum.

Pada Samesta Parayasa pun Perumnas sebelumnya telah menjalin kerja sama dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk menyediakan cluster hunian bagi karyawannya sejumlah lebih dari 500 unit. Terjalinnya kerja sama tersebut pun menjadi bukti salah satu komitmen Perumnas dalam menyediakan dan mengembangkan hunian bagi instansi kepemerintahan.

“Dengan adanya Stasiun Lumpang Parayasa yang nantinya terkoneksi dengan Samesta Parayasa, tentu kami harapkan dapat meningkatkan mobilitas dan produktivitas masyarakat dengan mempersingkat waktu tempuh dari dan menuju Jakarta. Sehingga kami yakin adanya stasiun baru ini dapat menjadi nilai tambah pada hunian kami yang dapat memberikan multiplier effect tidak hanya bagi para penghuni namun juga masyarakat sekitar,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Back to top button