BERITA

Potensi Tarik Investor dan Tenaga Kerja, PTPP Teken MoU Pengembangan Kawasan Industri Batang

Jakarta, Bumntrack.co.id – Sebagai Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor Konstruksi dan Investasi, PT PP (Persero) Tbk, (“PTPP”) melakukan penandatanganan MoU Kawasan Industri Batang dengan PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) (“KIW”) dan PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) (“PTPN IX”) di lokasi Kawasan Industri Batang. Dalam acara tersebut, Presiden Joko Widodo turut hadir mengunjungi Kawasan Industri Batang didampingi oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan pejabat lainnya.

“Tujuan besarnya adalah membuka lapangan pekerjaan kepada warga. Saya tidak mau lagi ada potensi 119 perusahaan yang akan relokasi keluar China, tapi kita tidak mendapatkan perusahaan-perusahaan masuk ke Indonesia. Jangan kalah dengan negara-negara lain,” kata Presiden Joko Widodo dalam kunjungan ke Kawasan Industri di Batang, Selasa (30/6).

Kawasan Industri Batang yang terletak di Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah memiliki total luasan lahan yang akan dikembangkan sekitar 4.300 hektar dimana dalam tahap 1 ini akan dikembangkan lahan seluas 450 hektare. Kawasan yang terletak di koridor industri utara pulau Jawa akan mengusung konsep The Smart & Sustainable Industrial Estate. Dimana konsep Smart tersebut memiliki 3 (tiga) Basic Principles (Smart Society, Smart Environment & Infrastructure serta Smart Economy) dan 2 (dua) Design Intervention (Smart Experience and Smart Planning).

“Dengan dibukanya Kawasan Industri Batang maka akan memudahkan pergerakan logistik dengan waktu tempuh 50 menit dari Kawasan industri menuju pelabuhan Tanjung Mas. Selain itu, Kawasan tersebut berpotensial menyerap sekitar 130.000 lapangan pekerjaan baru di tahap 1 ini dimana hal tersebut dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. PTPP selalu mendukung setiap program yang dicanangkan oleh Pemerintah dalam rangka meningkatkan perekonomian Indonesia,” kata Direktur Utama PTPP, Novel Arsyad.

Dalam pengembangan Kawasan Industri Batang ini akan dibagi menjadi 3 (tiga) zonasi, yaitu: Zona Industri Ringan dan Sedang, Zona Inovasi dan Ekonomi Kreatif, serta Zona Manufaktur dan Logistik. Kawasan Industri Batang direncanakann akan memiliki fasilitas, sebagai berikut: sarana olahraga, command center, pemadam kebakaran, sarana peribadatan dan rumah sakit. Selain itu, Kawasan ini juga memiliki visi untuk mempromosikan ekonomi kreatif, industri, teknologi informasi serta ruang berinovasi bagi masyarakat.

Kawasan Industri Batang direncanakan akan memiliki Ruang Terbuka Hijau (“RTH”), ruang interaksi dan ramah pejalan kaki. Dimana memiliki konsep perencanaan dengan pendekatan desain dari sebelumnya Kota Industri Konvensial dengan konsep zonasi guna lahan menjadi Kota Industri Baru dengan mempromosikan fungsi campuran dan kemudahan berjalan kaki (mixed use dan walkable neighborhood).

Kawasan Industri Batang memiliki beberapa keunggulan, antara lain: terletak di sisi utara Tol Trans Jawa dimana dapat mempermudah akses ke Kawasan Industri, dilalui jalur kereta api dan berpotensi menjadi Dry Port, berbatasan langsung dengan Pantai Utara Jawa dan akan dibuat Transit Oriented Department oleh Pemerintah Kabupaten Batang. Selain itu, Kawasan Industri Batang memiliki lokasi yang strategis dimana dapat ditempuh dengan waktu 4 jam dari Jakarta, 1 jam dari Semarang, berjarak 50 kilometer dari Bandara Ahmad Yani dan 65 kilometer dari Pelabuhan Tanjung Mas.

“Kita lebih menata dari konsep bisnisnya kemudian desainnya dan bagaimana hal tersebut dapat menarik minat investor. Kita harus membuat diferensiasi dengan area industri yang lain karena area industri disini dan Indonesia cukup banyak. Kita juga harus menarik investor asing supaya mereka tidak pindah ke negara lain karena Indonesia punya kelebihan. Kita harus siap berkompetisi membuat diferensiasi,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Back to top button