BERITACSR

Program TJSL PLN Indonesia Power, Bantu Disabilitas Mandiri dan Berdaya Melalui Pengembangan UMKM

Bumntrack.co.id. Jakarta – PLN Indonesia Power (PLN IP) sebagai Sub Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT PLN (Persero) memiliki tugas pokok menjaga pasokan listrik di sisi hulu. Di sisi lain, PLN IP juga mempunyai tugas untuk menjadi pendorong perekonomian negara, salah satunya terjun langsung mendampingi masyarakat dalam menumbuhkan ekonomi lewat pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

“Inti dari Program CSR atau TJSL itu bukan hanya sekedar kucuran dana atau modal, tetapi pendampingan dari awal yang efektif, tahap pengemasan hingga pemasaran produk UMKM binaan,” kata Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra di Jakarta, Minggu (16/4/23).

Lebih dari itu, lanjutnya, PLN IP juga melakukan inovasi teknologi yang pada akhirnya membuat masyarakat sekitar wilayah pembangkit jadi terangkat dari sisi perekonomian. “Ini juga merupakan wujud implementasi PLN IP untuk selalu menjalankan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di setiap program TJSL,” tambahnya.

Dari unit-unit pembangkitan yang menjadi operasional PLN Indonesia Power, semua unit melakukan berbagai upaya dan program dalam meningkatkan ekonomi masyarakat, tak terkecuali Unit yang ada di Kabupaten Bandung yaitu PLTP Kamojang.

Salah satu program TJSL yang dimiliki unit Kamojang POMU atau PLTP Kamojang yaitu Budidaya Jamur Inklusif. Bermula dari kegiatan pengobatan dan pemberian alat bantu protesa yang diselenggarakan oleh Klinik Bhakti Indonesia Power Unit Kamojang POMU, kini binaan UMKM yang digawangi beberapa penyandang disabilitas ini dapat mandiri dan beromzet hingga Rp100 juta tiap tahunnya bersama binaan lainnya yaitu Jamur Kamojang.

Beberapa produk UMKM ini yang telah beredar di pasaran yaitu Stik Jamur, Keripik Jamur, Bakso jamur dan beberapa makanan olahan lain yang berbahan baku Jamur.

UMKM Binaan PLN Indonesia Power Kamojang POMU

Wiwin Khodijah, usianya kini menginjak 55 merupakan Ketua Kelompok Budidaya Jamur Disabilitas sehari-harinya memiliki kesibukan sebagai Guru PAUD. Wiwin menyebutkan dirinya yang pernah terpuruk karena keadaan fisiknya hingga berproses dan kini mempunyai mimpi dengan budidaya jamurnya serta dapat hidup mandiri walaupun dengan keterbatasan yang ada.

“Awalnya saya mengidap diabetes sehingga harus kehilangan kedua kaki, namun saya tidak patah semangat dan bahkan saat ini saya berani untuk bercita-cita melalui budidaya jamur ini saya dapat hidup mandiri,” ujar Wiwin.

Seiring terus meningkatnya permintaan produk makanan olahan jamur maupun jamur tiram kini kelompok budidaya jamur ini terus mengembangkan kapasitasnya, baik itu berupa pelatihan maupun inovasi yang tentunya didampingi oleh tim PLN IP Kamojang POMU.

Artikel Terkait

Back to top button