BERITA

PT INTI Pertajam Portofolio Lima Tahun dan Tetapkan Target Agresif

Bumntrack.co.id. Jakarta – PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau biasa disebut PT INTI (Persero) telah mempertajam portofolio bisnis lima tahunan setelah mengantongi restu dari pemegang saham. Rencana strategis tersebut dirumuskan dalam sebuah program komprehensif yang diberi tajuk “INTI Reborn”.

“PT INTI memerlukan transformasi total agar back on the track. Kami targetkan dalam lima tahun, PT INTI menjadi Trusted Technology Company with Rp 5 trillion Revenue,” ungkap Direktur Utama PT INTI (Persero) Edi Witjara dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (07/09).

Selain restu dari pemegang saham, program strategis Perusahaan inipun telah mengantongi keberpihakan dari sejumlah kementerian dan lembaga terkait. Harapannya, transformasi total dengan sokongan para pemegang keputusan itu akan memuluskan pencapaian target agresif yang telah dicanangkan dalam kurun waktu 2022-2027, termasuk agenda penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering atau IPO) pada tahun 2025. “Pada skenario optimis, sembari mengeksekusi Initial Public Offering, PT INTI pun menargetkan akuisisi long list targeted company untuk memperkuat inorganic growth,” papar Edi Witjara.

Program “INTI Reborn” ini diterjemahkan ke dalam sejumlah aksi strategis. Adapun resume program itu di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Memperbaharui visi misi
    a. Visi “Menjadi Perusahaan Teknologi Terpercaya dengan Cakupan Industri yang Luas”
    b. Misi

1) Menciptakan bisnis berkelanjutan dengan menerapkan operational excellence.
2) Membangun kerja sama strategis dengan mitra global untuk memperkuat produk lokal yang handal.
3) Mempersiapkan talenta digital untuk membangun industri dan ekosistem yang kuat dan mampu diandalkan oleh pemangku kepentingan.

  1. Memperkuat transformasi melalui Business Restructuring, Organization Enablement, dan Finance & Capital Restructuring, untuk membenahi tren performansi 10 tahun terakhir yang kurang baik.
  2. Dalam Business Restructuring, PT INTI (Persero) mempertajam lini bisnis System Integrator, Manufacture, dan Digital, untuk melayani segmen pelanggan Government, Telco, Enterprise, Small Medium Enterprise (SME), dan Retail.
  3. Mempertajam performansi kinerja perusahaan melalui 10 genuine products yang memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) di atas 40%. Produk tersebut yaitu Chromebook, Modem 4G, Access Router, Personal Computer All in One, Surveillance Camera, KTP Reader, Set Top Box INTI DVBT2, Laptop, Satellite Modem, serta Radar Hujan Santanu.
  4. Human Capital Development melalui strategi Build, Borrow, and Buy untuk mencapai target 45% core business line certified profesionals, stage 1 zero growth, dan porsi 65% karyawan millennials.
    Selanjutnya, Edi Witjara menyebutkan, tahap awal transformasi siap dieksekusi melalui penguatan formulasi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2023 agar dapat adaptif dengan dinamika industri dan ekonomi tahun depan.

Hal tersebut, secara spesifik direalisasikan untuk mendukung program pemerintah melalui produk lokal yang handal, kemandirian teknologi dalam negeri, dan membangun daya saing Indonesia di kancah global, terutama dalam penguasaan teknologi untuk market lokal. “Transformasi Stage 1 ini akan menjadi pondasi turnaround strategy PT INTI,” ujar Edi Witjara.

Sementara itu, Vice President Sekretaris Perusahaan, Perencanaan Strategis, dan Pengembangan Bisnis Rizqi Ayunda Pratama menambahkan, program “INTI Reborn” ini telah mencakup semua aspek transformasi. Sehingga, para pemangku kepentingan memiliki keselarasan pandangan dan keyakinan bahwa program ini akan berdampak signifikan untuk pertumbuhan kinerja perusahaan secara berkelanjutan.

Selain itu, Rizqi Ayunda menyebut, program “INTI Reborn” ini telah menunjukkan sejumlah titik terang, terutama pada aspek permasalahan bisnis. Terbukti, dalam dua bulan terakhir, telah ada 32 partner dan investor, baik lokal dan global, yang menyatakan keseriusannya untuk menjalin kerja sama dengan PT INTI (Persero). “Artinya reputasi Trusted Partner sudah mulai pulih,” ujarnya.

Artikel Terkait

Back to top button