
Jakarta, Bumntrack.co.id – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi ketika meninjau operasional Runway Ketiga dan East Connection Taxiway (ECT) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta mengatakan operasional menjadi sangat optimal dalam mendukung efisiensi dan kelancaran lalu lintas penerbangan di Soekarno-Hatta. Terjadi penghematan waktu hingga 30 persen ketika pesawat berjalan dari contact stand di terminal penumpang hingga take off.
“Ada 30 persen efisiensi waktu ketika pesawat taxi dari contact stand sampai take off. Biasanya butuh waktu 25-30 menit, sekarang 8 menit. Bahkan saya cek di lapangan tadi tidak ada pesawat yang menunggu antrian,” ujar Menhub Budi Karya Sumadi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (27/1).
Lebih lanjut, Menhub menjelaskan aspek keselamatan penerbangan jelas meningkat dengan adanya Runway Ketiga seiring dengan adanya ruang untuk menetapkan take off hanya di satu runway dan landing juga ada di satu runway.
“Satu runway untuk take off dan satu runway untuk landing, jelas itu membuat aspek keselamatan penerbangan di Soekarno-Hatta meningkat,” ungkapnya.
PT Angkasa Pura II selaku pengelola Soekarno-Hatta dan AirNav Indonesia sebagai penyedia jasa pemandu navigasi penerbangan juga sepakat bahwa keberadaan Runway Ketiga dan ECT sangat optimal mendukung operasional penerbangan. Keberadaan Runway Ketiga dan ECT mendorong tingkat ketepatan waktu (on time performance/OTP) maskapai.
“Runway Ketiga dan ECT dioperasikan penuh pada 20 Desember 2019 atau hari pertama Periode Angkutan Natal dan Tahun Baru 2019-2020. Sepanjang periode tersebut, OTP maskapai mencapai 83 persen di mana angka ini jauh meningkat signifikan dibandingkan dengan Nataru 2018-2019 yang hanya 79 persen ketika belum ada Runway Ketiga dan ECT,” jelas President Director PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin.
Direktur Utama AirNav Indonesia Novie Riyanto menuturkan hal yang sama terkait dengan kelancaran lalu lintas penerbangan di mana antrian pesawat berkurang secara signifikan menjadi hanya 3 pesawat saja dibandingkan dulu bisa mencapai hingga 10 pesawat.
“Selama hampir 2 bulan Runway Ketiga dan ECT beroperasi, maksimal antrian hanya 3 pesawat. Dulu bisa sampai 7 bahkan sampai 10 pesawat. Prinsip pengoperasian Runway Ketiga ini adalah mengutamakan kesealamatan dan peningkatan kapasitas secara gradual,” ujar Novie Riyanto.