Jakarta, Bumntrack.co.id – PLN Nusantara Power (PLN NP) menutup tahun buku 2024 dengan mencatatkan laba konsolidasi induk usaha, yaitu sebesar Rp2,35 triliun atau setara 13,23%dari total laba PT PLN (Persero) sebesar Rp17,76 triliun.
“Kami memberikan apresiasi kepada atas pencapaian KPI PLN Nusantara Power sebesar 106,31% yang merupakan tertinggi diantara Subholding dan Anak Perusahaan. Kami sangat berharap laba asosiasi ini juga bertumbuh seiring dengan joint venture yang diciptakan PLN NP,” kata Hartanto Wibowo, Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN (Persero) dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (20/6/25).
Laba asosiasi yang disetorkan ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah berdirinya PLN Nusantara Power sekaligus tertinggi diantara Subholding dan Anak Perusahaan PT PLN (Persero) lainnya. Secara mandiri, PLN NP juga membukukan laba bersih sebesar Rp 12,91 triliun, melampaui target dan mencapai 129% dari rencana kerja perusahaan.
Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, menjelaskan bahwa capaian ini merupakan hasil dari strategi efisiensi menyeluruh yang dilakukan perusahaan sepanjang tahun, sehingga mampu menekan biaya Biaya Pokok Produksi (BPP), kenaikan kontribusi dividen cash asosiasi PLN NP, serta value creation yang juga bersumber dari penghematan biaya pemeliharaan dan efisiensi pembangkit.
Menurutnya, melalui kinerja perusahaan yang mumpuni tidak saja berdampak positif pada keuangan perusahaan, namun juga memiliki kontribusi konstruktif yang mendorong perkonomian masyarakat.
“PLN NP bukan hanya entitas bisnis, tetapi pilar penting dalam menjaga kedaulatan energi nasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat melalui pasokan listrik yang andal,” jelasnya.
Dari sisi produksi biaya listrik per kilowatt-hour (kWh), perusahaan berhasil menekan biaya sebesar 11,4% lebih rendah dari target. Untuk penjualan terjadi peningkatan menjadi 63,42 TWh atau lebih tinggi 17% dari target.
Sebagai bagian dari dukungan terhadap penyediaan bisnis di luar ketenagalistrikan, PLN NP juga dirasa mampu untuk mengembangkan potensi bisnisnya. Di tahun 2024, sebesar 985,59 milyar rupiah dihasilkan oleh perusahaan dan menyetorkan sebesar 7,45% dari total kontribusi pendapatan Beyond KWh PLN.
“Dari sisi aset, PLN Nusantara Power mengalami peningkatan karena ada Surplus Revaluasi Aset, dan progress Add On PLTGU Muara Tawar. Total aset perusahaan saat ini berada di angka 355,5 trilyun rupiah,” tambah Ruly
Dengan seluruh capaian tersebut, PLN Nusantara Power menatap tahun 2025 dengan semangat baru untuk melaju lebih cepat. Perusahaan berkomitmen untuk terus mendorong percepatan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, memperluas kemitraan strategis, serta memainkan peran sentral dalam mewujudkan ketahanan energi dan transisi menuju masa depan yang rendah karbon untuk Indonesia.