Jakarta, BUMN TRACK – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 PT Jasa Marga (Persero) Tbk. membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar Rp1,13 Triliun atau sebesar 25% dari laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
“Jasa Marga menghasilkan core profit (pendapatan inti) Rp3,70 triliun, tumbuh sebesar 35.95% dari tahun sebelumnya dan berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp18,73 triliun, tumbuh sebesar 20,32% dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Corporate Secretary and Chief Administration Officer Jasa Marga Ari Wibowo dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (8/5/25).
EBITDA Perseroan juga mencapai Rp12,62 triliun atau tumbuh sebesar 27,30% dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Begitu pun dengan realisasi EBITDA Margin mencapai 67,38% yang merupakan kontribusi positif dari strategi Perseroan untuk melakukan konsolidasi kembali atas tiga ruas jalan tol meliputi ruas Batang-Semarang, Solo-Ngawi, dan Ngawi-Kertosono dengan melakukan pembelian kembali atas unit Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) di tahun 2024.
Dalam rangka mengoptimalkan portofolio bisnis Perseroan, pada tahun 2024, Jasa Marga berhasil melakukan aksi korporasi Pendanaan Berbasis Ekuitas (Equity Financing) PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) dengan menggandeng strategic partner untuk mendapatkan sumber pendanaan alternatif berbasis ekuitas.
Perseroan tetap menjadi pengendali utama dan mempertahankan posisinya sebagai pemegang saham mayoritas pada PT JTT dengan kepemilikan saham sebesar 65%. Perolehan hasil pendanaan digunakan untuk mengoptimalkan struktur modal dan rasio hutang Perseroan, sehingga kapasitas dan kondisi keuangan Perseroan dalam jangka panjang akan tetap terjaga seiring dengan penyelesaian ruas jalan tol baru.
Efek positif dari strategi Perseroan untuk melakukan penguatan kapasitas keuangan dapat dilihat dari tingkat solvabilitas yang semakin membaik di tahun 2024 dengan Interest Bearing Debt to Total Equity (DER) menjadi 1,04x dan Interest Coverage Ratio (ICR) mencapai 3,13x. Dengan kemampuan Perseroan untuk dapat menjaga rasio covenant di tengah kebutuhan ekspansi bisnis dan ditopang EBITDA Perseroan yang selalu bertumbuh dengan baik, maka kinerja Debt to EBITDA turun dari 6,9x di tahun 2023 menjadi 4,7x di tahun 2024.
Pada RUPST Tahun Buku 2024 ini, Perseroan turut menyampaikan Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum melalui Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Tahun 2024. Hingga 31 Desember 2024, seluruh dana yang diperoleh dari penawaran umum tersebut telah terserap secara penuh, dengan total realisasi sebesar Rp926,56 miliar.