
Jakarta, Bumntrack.com – Hingga Juli 2019 atau semester I/2019, Manajemen PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) berhasil mencatat pendapatan usaha sebesar Rp2,1 triliun atau 82,01 persen dari Rencana Kerja dan Anggaran perusahaan tahun 2019. Sedangkan total perolehan laba hingga Juli 2019 sebesar 72,31 persen.
“Komposisi pendapatan terbesar masih berasal dari petikemas yakni Rp783,49 miliar atau 37 persen dan Terminal Petikemas Makassar (TPM) adalah penyumbang pendapatan terbesar di Pelindo IV, yakni sebesar 14,44 persen dari total kontribusi pendapatan berdasarkan cabang dan anak perusahaan yang sebesar Rp3,305 miliar pada 2018 lalu,” kata Direktur Utama Pelindo IV, Farid Padang dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (29/8).
Lebih lanjut dikatakan, Pelindo IV juga berhasil mencatatkan pendapatan lainnya sebesar Rp414,42 miliar atau 20 persen, kapal senilai Rp384,66 miliar atau 18 persen, Dermaga untuk Kepentingan Sendiri (DUKS)/Terminal untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) sebesar Rp369,54 miliar atau 18 persen kemudian non petikemas senilai Rp148,68 miliar atau 7 persen.
Ada sembilan cabang yang menjadi penyumbang laba terbanyak sampai dengan Juli 2019 yaitu Cabang TPM, Gorontalo, Balikpapan, Merauke, Bitung, Parepare, Fakfak, Samarinda dan Cabang Biak.
“Sembilan cabang tersebut rerata menyumbang perolehan laba diatas 100 persen,” ujar Farid.
Selebihnya atau 17 cabang lagi ditambah dengan dua Strategic Business Unit (SBU) rerata menyumbang perolehan laba dibawah 100 persen, dengan sumbangan laba tertinggi berasal dari SBU Marine yaitu sebesar 98,93 persen.
Sementara itu, kontribusi laba anak perusahaan tertinggi berasal dari PT Kaltim Kariangau Terminal (KKT) yakni sebesar Rp23,94 miliar atau 79 persen. Urutan kedua berasal dari PT Equiport Inti Indonesia dengan nilai kontribusi laba sebesar Rp5,83 miliar atau 19 persen dan urutan paling buncit atau ketiga berasal dari PT Nusantara Terminal Service (NTS) dengan nilai kontribusi sebesar Rp686 juta atau 2 persen.
Dirut Pelindo IV menuturkan dari total anggaran investasi sebesar Rp6,4 triliun tahun ini, hingga Juli 2019 realisasinya sudah mencapai Rp976,63 miliar atau 15,26 persen.
“Ada 82 paket pekerjaan atau 19,6 persen yang progres fisik sudah 100 persen serta beberapa pekerjaan dalam tahapan masa pemeliharaan,” katanya.
Sedangkan 34,6 persen atau 145 paket pekerjaan masih dalam tahap penyusunan DED (Detail Engineering Design) yang dilakukan oleh cabang dan pusat. Sebanyak 104 paket atau 24,8 persen dalam tahap proses pelaksanaan pekerjaan termasuk pekerjaan multiyear 2018-2019. Serta masih ada 76 paket atau 18,1 persen sedang dalam proses pelelangan yang dilakukan oleh cabang dan Biro Logistik Kantor Pusat dan 2,9 persen atau 12 paket sedang dalam proses pengurusan izin reklamasi, pengerukan serta menunggu konsesi labuh.