
Jakarta, BUMN TRACK – Sepanjang semester I/2024, Pegadaian membukukan laba bersih Rp2,9 triliun atau meningkat 37,9 persen yoy dibanding periode sama di tahun 2023. Pegadaian optimis hingga akhir tahun dapat meraih laba bersih hingga Rp5,6 triliun.
Laba bersih tersebut ditopang peningkatan aset Rp93,6 triliun atau meningkat 20,6 persen dibanding periode yang sama di tahun 2023 sebesar Rp77,6 triliun. Sedangkan pendapatan meningkat 21,2 persen mencapai Rp118,5 triliun dibanding periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp97,8 triliun.
“Sepanjang semester I/2024, kami membukakan laba bersih Rp2,9 triliun didukung kenaikan pendapatan, dan penurunan biaya operasional. Semester I/2024 ini Pegadaian menyala banget diantara industri lainnya,” kata Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan di Jakarta, Selasa (30/7/24).
Dari sisi nasabah, lanjutnya, terjadi peningkatan 9,1 persen atau mencapai 24,0 juta dibanding periode yang sama pada tahun 2023 sebesar 22,8 juta nasabah. Kemudian, Outstanding loan juga meningkat 22,5 persen menjadi Rp77 triliun dibanding tahun 2023 sebesar Rp62,9 triliun.
Untuk Non performing loan (NPL) atau kredit macet, Pegadaian berhasil menurunkannya ke angka 1,01 persen dibanding periode yang sama sebesar 1,55 persen. Jauh batas rata-rata industri yang sama sebesar 3 persen.
“Saat ini NPL kami mencapai 1.01 persen. Penghapusan kedit juga sangat kecil. Hal ini menunjukkan penyaluran kredit mempunyai kualitas yang baik,” jelasnya.