SMF, APP, dan ADCP Teken MoU Pengembangan Skema Pembiayaan ‘Sewa Beli’

SMF, APP, dan ADCP Teken MoU Pengembangan Skema Pembiayaan Sewa Milik
E-Magazine Januari - Maret 2025

Jakarta, BUMN TRACK – PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF, PT Adhi Persada Properti (APP), dan PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) terkait pengembangan skema pembiayaan sewa beli (rent to own).

Penandatanganan MoU ini menandai langkah strategis ketiga institusi dalam menghadirkan solusi pembiayaan alternatif yang lebih inklusif terhadap kebutuhan masyarakat berpenghasilan tidak tetap (non-fixed income), yang selama ini masih menghadapi keterbatasan akses terhadap pembiayaan rumah konvensional.

Model rent to own yang dikembangkan memungkinkan masyarakat menyewa unit hunian dengan pembayaran bulanan yang nantinya akan dikonversi menjadi kepemilikan rumah di akhir masa sewa, sekaligus meringankan beban biaya transaksi awal seperti BPHTB dan biaya notaris.

Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada Maret 2024, backlog kepemilikan rumah di Indonesia mencapai 9,9 juta kepala rumah tangga, yaitu sekitar 47% atau 4,6 juta di antaranya berasal dari segmen masyarakat berpenghasilan tidak tetap (non-fixed income).

Tingginya risiko akibat ketidakstabilan pemasukan membuat segmen ini sulit mengakses pembiayaan rumah konvensional. Melalui skema rent to own, diharapkan tercipta solusi yang lebih adaptif dan inklusif bagi masyarakat non-fixed income, sekaligus tetap menjaga prinsip kehati-hatian (prudent) dalam penyaluran pembiayaan melalui mekanisme mitigasi risiko yang memumpuni.

“Sebagai Special Mission Vehicle di bawah Kementerian Keuangan, SMF terus berkomitmen untuk memperluas akses pembiayaan perumahan di Indonesia, tidak hanya bagi kelompok berpenghasilan tetap, tetapi juga bagi masyarakat non-fixed income yang hingga kini masih menghadapi tantangan besar dalam memiliki hunian layak,” kata Direktur Bisnis SMF, Heliantopo di Jakarta, Selasa (29/4/25).

Menurutnya, produk rent to own ini diharapkan menjadi terobosan nyata, tidak hanya mempermudah akses pembiayaan bagi masyarakat non-fixed income, tetapi juga memperkuat ekosistem pembiayaan perumahan melalui model kolaborasi yang saling menguatkan antara institusi pembiayaan dan pengembang properti.

Direktur Utama ADCP, Rizkan Firman menyampaikan ADCP sebagai hunian berkonsep transit-oriented development merupakan roda pendorong sektor perumahan yang memiliki fokus area yang ramah lingkungan.

Dengan skema pembayaran yang dikerjasamakan ini, masyarakat mampu memiliki alternative pilihan pembayaran untuk memperoleh hunian impian.

Salah satunya, hunian TOD yang dikembangkan ADCP yang mampu mewujudkan kehidupan yang lebih produktif dan lebih sehat, karena terintegrasi langsung dengan simpul transportasi massal, salah satunya LRT Jabodebek. Harapannya, ADCP mampu memberikan nilai lebih untuk kolaborasi yang dilakukan dan memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat secara luas.

Direktur Utama APP, Harry Wibowo menambahkan bahwa APP memiliki jumlah unit hunian ready stock sebanyak kurang lebih 2.000-unit dan unit yang masih dalam pembangunan (under construction) dengan jumlah kurang lebih 2.000 unit, sehingga total kurang lebih sejumlah 4.000 unit.

“PT APP siap mensukseskan program rent to own,” jelasnya.

APP meyakini, kolaborasi antara APP dan SMF, dengan dukungan penuh dari Kementerian terkait dan OJK, akan memperkuat ekosistem pembiayaan perumahan yang inklusif dan berkelanjutan, yang pada akhirnya dalam rangka mengurangi backlog perumahan di Indonesia, yang saat ini jumlahnya telah melebihi 12 juta unit.

Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Perumahan, Kementerian PKP, Haryo Bekti Martoyoedo menyampaikan bahwa Skema rent to own bukanlah hal baru di dunia internasional.

“Hari ini kita mengambil langkah penting untuk mengimplementasikannya dalam konteks kebutuhan masyarakat Indonesia. Kami, di Direktorat Jenderal Tata Kelola dan Pengendalian Risiko, Kementerian PKP, sebagai bagian dari ekosistem pembiayaan perumahan, menyampaikan apresiasi kepada SMF, APP, dan ACP yang bersedia menjadi pionir dalam skema ini. Harapan kami, inisiatif ini tidak hanya berhasil di tahap awal, tetapi juga dapat direplikasi secara luas di berbagai daerah dengan dukungan seluruh lembaga terkait, untuk mempercepat perluasan akses kepemilikan rumah di Indonesia,” terangnya.

Melalui kerja sama ini, SMF, APP, dan ACP berharap dapat mendorong penguatan ekosistem pembiayaan perumahan yang inklusif, mempercepat penurunan angka backlog nasional, serta memperluas kontribusi sektor perumahan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional secara lebih berkelanjutan.

Bagikan:

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.